P.S. I LOVE YOU..

"Akan kuberitahukan sebuah rahasia kepadamu. Aku mencintaimu.."


***


your smile brings light into my days

the thought of you, warms my night
to hold you in my arms,
even in my dreams it feels so right
loving you

you never see the way I look into your eyes
you never realize the love I feel inside 
pain and sorrow that haunted me,
cause words I've left unsaid to you

now you found someone else to love 
deep in my heart,  my love won't fade away

to hold you in my arms,
even in my dreams it feels so right
loving you 


***


"Hai." Kamu menghampiriku seraya menyapa. Aku menoleh sesaat, menatap lekat matamu yang (masih) teduh. Tidak berubah, pikirku. Aku kembali melihat ke depan, keindahan lautan kembang api di atas kota Jakarta.

"Kebetulan sekali kita bertemu disini" katamu lagi. Ya, kebetulan memang. Kebetulan juga aku menunggumu di sini. Di tempat ini.

"Kamu kenapa?" tanyanya lalu mengambil tempat duduk di sebelahku. 

"Ga apa-apa." jawabku berusaha santai.

Kita terpaku dalam diam, bergeming. Gaun putihmu bermain-main manja diterpa tiupan angin malam. Aku menoleh kepadamu lagi, mengapa kata-kata hilang untuk saat yang seperti ini?

Tubuhmu menggigil, kedinginan. Perlahan kulepas jaket yang melekat di tubuhku. Jaket ini, jaket yang pernah kamu beri untuk ulang tahunku dua tahun lalu. Ada sedikit perasaan aneh yang menjalar ketika kubalutkan jaket itu ke tubuhmu. Ntah, aku tidak bisa menerka perasaan seperti apa itu. Yang jelas, keanehan itu dibarengi dengan satu pertanyaan : apa kau ingat tentang jaket ini?

"Apa kabar?" tanyaku memecah kesunyian diantara kita berdua. Pertanyaan bodoh, batinku. Ahh kemana kemampuanku merangkai kata-kata?

"Ah, kamu kan wanita hebat. Pasti baik-baik saja, bukan? Wanita sepertimu, aku tahu." aku bergumam.

Kamu tertawa, bahkan untuk suasana remang seperti malam ini, dengan lampu taman yang bersinar oranye ditemani dengan kilatan kembang api yang mengangkasa, senyummu.. (tetap) indah.

"Lucu." komentarnya sambil terus tertawa. Singkat. Padat. Jelas. Untuk pernyataan yang sudah sekuat tenaga aku susun.

"Huh, kenapa tertawa? Apanya yang lucu?" tanyaku. 

"Ga ada." jawabnya singkat. 

Aku merasa diperhatikan. Ntah apakah kamu yang menatapku dalam? Aku tidak tahu. Yang jelas aku gelisah dan... canggung.

"Kamu apa kabar?" tanyanya balik.

"Baik juga." Ahh, tetap tidak baik tanpa dirimu.

"Kamu rindu aku?"

Aku enggan mengakui bahwa selama ini hanya kamu yang aku tunggu. Jika ada kata-kata lain untuk mendeskripsikan rindu dalam satu kata, kata yang aku pilih adalah namamu. Sayang, kaidah bahasa tidak memperbolehkan. Aku tidak mengerti rindu apa yang kamu maksud. Rindu yang seperti aku rasakan? Atau rindu hanya sebatas.. teman lama?

Aku menengadahkan kepalaku ke atas. Untuk sesaat, perhatianku beralih ke satu bintang di atas sana. Memoriku terbang, kembali ke saat aku dan kamu seperti ini. Duduk berdua di taman ini. Seperti ini, persis. 

"Ya, rindu." kataku pelan.

"Apa?" tanyanya. Matanya masih menatapku. Mungkin kata-kataku -satu kata itu- tidak cukup kuat untuk dikatakan sehingga tertelan dengan bunyi kembang api yang terus menderu.

"Ceritakan kepadaku apa yang kamu lakukan selama ini?" ujarku cepat. Aku berusaha mengalihkan perhatian dari kata itu -rindu- .

"Yah, seperti biasa. Gak berubah. Kerjaan kantor membuatku pusing. Banyak deadline yang harus aku selesaikan. Dan..."  Bla bla bla. Kamu bercerita panjang lebar. Seperti dulu. Ya, jika situasi seperti ini, yang harus aku lakukan hanyalah melihatmu bercerita, memperhatikanmu, sekedar menganggukkan kepala jika kamu menanyakan, lalu menyimak sambil lalu. Ada satu pernyataan yang ingin aku dengar, tidak, aku tidak ingin dengar. Ahh sudahlah.

"Aku sudah bertunangan." Akhirnya, pernyataan ini keluar juga dari bibir indahmu. Aku menoleh ke arahmu. Aku lihat kamu menatap pada satu titik kosong. Tersiksa. Benarkah? Bukankah harusnya kamu senang? Aku menerka-nerka. Aku melihat sudut matamu basah. Sebegitu bahagiakah kamu sehingga terharu seperti itu?

Sudut hatiku nyeri. Rasa perih yang tidak tertahankan. Hatiku pecah. Berkeping-keping untuk penantian yang sia-sia seperti ini. 

"Oh ya? Selamat." Hanya kata-kata itu yang terucap dari bibirku. Aku tidak tahu lagi apa yang harus aku katakan. Seketika tubuhku lemas. Semua salah di mataku. 

"Iya, terima kasih" Kamu tersenyum. Lalu dari kejauhan aku dengar seseorang memanggil namamu. Kamu tersadar lalu bangkit untuk berdiri. Aku yang sedari tadi membisu, mengikutimu tegak. Lelaki itu datang, lalu mengecup bibirmu. Kamu mengandengkan lenganmu manja ke lengannya. Aku mual melihat pemandangan itu.

"Selamat tinggal." katamu seraya berlalu. Bahkan kamu tidak memberiku waktu untuk membalas ucapanmu. Kamu tidak sempat menanyakan bagaimana perasaanku padamu. Kamu tidak sempat menanyakan mengapa aku di sini malam ini. Dan kamu tidak memberiku kesempatan untuk mengatakan tiga kata itu, yang dari dulu aku simpan untukmu. 

Aku terduduk lesu, rangkaian parade kembang api telah habis sedari tadi. Aku hanya bisa melihat punggungmu menjauh dan berakhir menjadi satu titik sambil memegang sebuah benda berbentuk kotak yang berbungkus kertas kopi. Kini aku sendiri, hanya ditemani dengan remang lampu taman dan merdu suara jangkrik. 

krikk.. krikk.. krikk..

Perlahan gerimis turun membasahi bumi. Aku pergi meninggalkan tempat itu, mengubur semua kenangan hari ini.


Kertas coklat itu basah diguyur air hujan. Di dalamnya memancar terang sebuah lukisan 'fluorescence' seorang wanita yang sedang menatap lekat langit jingga. Di sudut kiri bawahnya tertulis kecil...


P.S. I Love You..


***

Dengerin lagunya..

selamat ulang tahun :D

Berhubung ada yang ulang tahun tanggal 21 Januari 2012, saya akan kasih kisah dari Dewi "dee" Lestari dalam bukunya "Rectoverso" :D Sebuah kisah yang menurut saya sangat bagus. :D Selamat ulang tahun dan selamat menikmati. :D

Ps. Sebelum baca ceritanya, denger musiknya dulu ya :D

didengerin dulu ya sambil baca :D

***

Hai,

Aku sedang menebak-nebak, kira-kira prosesi apa yang tengah kamu siapkan. kamu selalu tergila-gila berprosesi. segala sesuatu harus dihantarkan dengan sempurna dan terencana. perayaan dan peringatan menyesaki kalender kita sepanjang tahun, dan tidak pernah kamu bosan, bahkan kamu semakin ahli. malam ini kamu menantangku berhitung dengan stop-watch. teleponku akan berdering tepat setengah jam lagi. sesungguhnya, kamu sudah sehebat itu. janjimu adalah matahariku yang terbit dan terbenam tanpa pernah keliru. 

Sambil menunggu, izinkan aku berkelakar mengenai kamu dan sayap. sejak kepindahanku ke negara lain, kamu terobsesi dengan segala makhluk bersayap. kamu percaya bahwa manusia bersayap adalah hibrida termulia, di atas manusia bersirip dan berinsang. aku ingin percaya kamu cukup cerdas untuk tidak mencoba terbang kemari. kalaupun itu bisa terjadi, aku khawatir kamu mati lemas di jalan lalu jatuh ke laut. dimakan hiu. dan jadilah kalian hibrida yang luar biasa. manusia bersayap di dalam perut mahluk bersirip berinsang. 

Dengan caramu mengagungkan momentum, kamu membuatku ikut percaya betapa sakralnya peluk cium 14 Februari atau tiupan terompet tahun baru yang jatuh tepat pada hitungan 00:00. kamu membuatku percaya ada poin tambahan jika mempelakukan hidup seperti arena balap lari. namun imanku pada arena itu luruh dalam satu malam karena kegagalanmu mencapai garis finish. lihatlah detik itu, jarum jam itu, momentum yang tak lagi berarti di detik pertama kamu gagal mengucapkan apa yang harusnya kamu ucapkan... lima menit yang lalu...

Aku tidak tahu kemalangan jenis apa yang menimpa kamu, tapi aku ingin percaya ada insiden yang cukup dahsyat di dunia serba selular ini hingga kamu tidak bisa menghubungiku. mungkinkah matahari lupa ingatan lalu keasyikan terbenam atau terlambat terbit? bahkan kiamat pun hanya bicara soal arah yang terbalik, bukan soal perubahan jadwal. atau mungkinkah ini akan jadi salah satu tanda kiamat kecil yang orang ramai gunjingkan, tentang lelaki berbaju perempuan, perempuan berbaju lelaki, lelaki bercinta dengan lelaki, dan perempuan bercinta dengan perempuan, dan kalau mereka mau menengok sejarah manusia ribuan tahun terakhir ini, tidakkah tanda semacam itu sudah apkir,klise, dan kiamat harus menyiapkan tanda-tanda baru bila masih ingin jadi hari yang paling diantisipasi, dengan misalnya, mengadopsi absurditas yang terjadi malam ini? malam di mana kamu terlambat mengucapkan apa yang seharusnya kamu ucapkan... satu jam yang lalu...

Satu waktu nanti, saat kamu berhenti percaya manusia bisa punya sayap selain lempeng besi yang didorong mesin jet, saat kamu berhenti percaya hidup lenih bermakna bila ada wasit menyalakkan aba-aba "1,2,3", kamu boleh terus percaya bahwa kemarin ... besok ... lusa ... dan hari-hari sesudah itu... aku masih di sini. menunggu kamu mengucapkan apa yang harusnya kamu ucapkan... berjam-jam yang lalu:


"Selamat Ulang Tahun"



dewi lestari -

levitation journey :D

"Yang terpenting dalam sebuah perjalanan adalah momen apa yang terjadi selama perjalanan itu berlangsung serta dengan siapa kau melaluinya.."

Okehhh.. Balik lagi dengan saya, Bimo Rafandha. Kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya hari ini. Haha. Let's Check This Out !!!

Hari ini, dari pagi, saya sudah diganggu oleh teman saya, Ferdi yang mengajak untuk main basket. Padahal saya masih merasa sangat mengantuk karena semalam begadang buat posting untuk lomba di dBlogger. Dengan rasa tidak tega, akhirnya saya menemui Ferdi. Dia dengan setelan celana 3/4, kaos merah menyala, memakai sepatu tampak siap untuk 'bertempur', sedang saya, mata sipit masih mengantuk, ditambah dengan celana pendek dan kaus seadanya, rambut acak-acakan menemuinya. Dia pun memanggil teman saya yang lain - Aan. Aan sama seperti Ferdi, tampak siap untuk olahraga pagi. Saya yang merasa tidak sanggup untuk ikut memohon izin untuk tidak bersama mereka. Mereka pun akhirnya tidak jadi berolahraga, malah main ponsel di basecamp kami-depan rumah saya-. -__-

Saya pun memohon izin sebentar untuk mencuci muka dan sikat gigi dan mereka mempersilahkan. Setelah mencuci muka dan sikat gigi, saya berinisiatif untuk tiduran sebentar. Ternyata, saya tertidur sementara mereka masih menunggu saya. Saya terbangun ketika ada sebuah sms yang masuk di ponsel saya yang berbunyi 'bim payo keluar oo. kami kepanasan disini.'. Saya pun kaget lalu terbangun. Jadilah saya meminta maaf dan mempersilahkan mereka masuk. Haha. :D

Awalnya hari ini saya ingin ngepump-permainan dance- di Palembang Square. Saya pun mengajukan kepada mereka untuk ikut menemani saya. Tetapi mereka tidak mau dan mengusulkan untuk memancing. Saya pun akhirnya menyetujui meski berat hati. Perjalanan mencari tempat pancing seharusnya dimulai pukul 10:00 WIB. Tapi kenyataannya seperti jauh api dari panggangan. Kami, tiga pria ababil ini malah asyk bermain ponsel. Tak terasa waktu meunjukkan pukul 13:00, akhirnya tiga pria ini bubar dan memutuskan untuk mandi di rumah masing-masing. Hahaha.

Jam 3 sore, Ferdi pun mengajak untuk pergi. Saya dan Aan pun bersiap-siap. Tepat sesudah azan, kami pergi mencari tempat pemancingan. Empat tempat pemancingan kami sambangi ternyata tidak ada yang cocok dengan jiwa kami. Haha. :p Di jalan, akhirnya terjadi percakapan,

'Jadi nak kemano?' -jadi mau kemana?
'PS be lah' - PS saja.
'Nian apo? Gek dak ikhlas pulo.' - Serius? Ntar gak ikhlas
'Iyo. iyo.' - Iya. iya.
'Apo ke pusri be? Gek sekalian solat di sano. Mesjidnyo be-AC' -Apa ke pusri? Sekalian solat. 
'Nah payolah men cak itu. Bis itu jakabareng ye?' - Ayo. Habis itu ke jakabaring ya?
'Seep' - Sip

Akhirnya perjalanan pun diteruskan ke komplek PT Pupuk Sriwijaya. :D Setelah solat, saya pun mengajak untuk berfoto sebentar. Kami pun berhenti di tepi sebuah kolam yang cukup ramai. Yang menarik perhatian adalah dindingnya yang bercat agak abstrak. Haha. Jadilah penampakan foto kami seperti ini :

Siapa yang mau aku tembak?



Me and shadow..

nadahin air hujan..


Selama sesi foto alay tersebut, saya teringat kontes yang diadakan oleh tanggo waffle tentang foto levitation-gaya terbang-. Haha. Dengan mental mahasiswa, akhirnya saya megajak teman-teman saya untuk ikut. Kali-kali menang. Haha. Dan ini penampakan Levitation ala Tigababil dengan percobaan karena baru pertama kali :

pecobaan pertama : hanya Aan yang berhasil :D


ciaaaat !!! Aan bergaya silat di udara trus Ferdi megang ponsel dengan style cool. Haha.


ini yang salah fotografer (-_-") haha

kemana sisa kepalaku setengah ?!


ini yang paling mendingan #eh haha :D

ini agak rancu -__- mau duduk atauuu *pikirsendiri*


ini yang paling mendekati. haha. :D
fotografer : Bimo Rafandha
Kamera : Nokia E66 ; 3.2 Mp
model : M. ferdian
Tempat : PT Pupuk Sriwijaya

Setelah selesai foto-foto alay di Pusri, kami pun memutuskan untuk ke Jakabaring. Tapi di perjalanan, tujuan kami berubah ke Waroeng Steak KI. Haha. Jadilah kami makan terlebih dahulu. Selama menunggu makanan datang, saya iseng-iseng mengedit foto Ferdi. Dan ini penampakannya :

emang masih jelek sih Haha.

Setelah kenyang, kami pun pulang. Dan berencana untuk foto lagi besok pagi di Jakabaring. Hore !!! Haha. Wait for the story, guys. :D

Kado Terindah dari Tuhan :D

"Kau adalah kado terindah dalam hidupku. Sebuah memori abadi tentang 
kebahagiaan : persahabatan.."


Ulang tahun merupakan perayaan yang sangat dinanti-nantikan oleh orang hampir di seluruh dunia. Begitu juga saya. Saya juga menantikan ulang tahun saya. Penantian saya ini bukan terbatas pada kado materi ataupun ucapan selamat dari keluarga atau teman-teman saya. Tetapi lebih terhadap apa yang akan diakukan teman-teman saya di hari ulang tahun saya ini? :D

Mengapa begitu?

Usut punya usut, semua itu karena tradisi dari saya dan teman-teman. Setiap dari kami merayakan ulang tahun, maka akan menerima Kado Ulang Tahun berupa surprise yang sangat "WAH". Memang perayaan ulang tahun bagi kami dirayakan secara heboh dan menggelegar. Hehe. :D Dan sekarang, saya akan menceritakan perayaan ulang tahun saya yang ke-18. Let's go !!!


***

3 April 2011

Hari ini saya tepat berusia 18 tahun. Dari jam 24.00 / 00.00 tidur nyenyak saya sudah diganggu dengan dering sms dan telpon teman-teman saya yang mengucapkan selamat ulang tahun. Beranjak sebentar lalu kembali tidur karena besok paginya saya ada janji untuk jogging dengan salah satu sahabat saya di rumah.

Pagi hari tiba dan teman saya, Ferdi memanggil saya untuk pergi. Dia sama sekali tidak mengetahui kalau saya ulang tahun. Sikapnya biasa saja. Dan saya pun tidak berusaha memberitahunya. Hehe. Pada akhirnya, Ferdi curiga setelah membaca inbox ponsel saya, dia lalu konformasikan ke adik saya. Dia pun mengetahui dan mengucapkan selamat. Haha. Padahal saya pengen dia gatau. Jadilah hari itu saya traktir dia makan bubur ayam.. :D Setelah itu, saya dapat telepon dari adik saya. Saya disuruh pulang cepat. Saya tanya alasannya dia tidak mau memberitahu. Akhirnya setelah makan, kami pulang. :D

Di rumah, saya lihat mama saya sudah duduk manis di meja makan. Saya yang hari itu merasa capek dan keringatan langsung memutuskan untuk mandi. Sehabis mandi, mama memberitahu kalau teman-teman saya sebentar lagi datang. Mereka adalah rombongan Bioskop Mawar - Komunitas Saya. Hehe. :D Saya yang diberitahu itu hanya tertawa karena sudah menyangka. Sesudahnya mama saya pergi dengan papa dan adik saya. Di rumah tinggallah saya dan dua adik perempuan saya. :D

Waktu itu saya lagi nonton kartun favorit di sebuah stasiun televisi swasta ketika saya lihat ada seorang cowok yang mengendap-ngendap, sambil tidak melihat dalam rumah, datang. Saya mengenalinya, Penta. Haha :D saya hanya melihatnya saja dan tetap tertawa dalam diam. Ketika saya lihat dia mencoba membuka pagar, saya pun nyeletuk 'Ngapain Pen?' Haha :D Dia cukup terkejut, lalu datanglah teman-teman lainnya - Uty, Ulfa, Sulis, Adit. Mereka membawa sebuah kue brownies yang katanya buatan mereka sendiri.. So Sweet. Hha, Saya pun senang mereka datang sekaligus terharu mendapat kue buatan mereka. Saya persilahkan mereka masuk lalu acara potong kue. Hehe. Saya menerima kado lain yaitu sebuah sweater yang sangat pas untuk saya. Hehe, Terima Kasih :D Mereka pun memutuskan untuk pulang setelah mengobrol sekian lama. Dan disinilah sesuatu dimulai.

Saya mengantar mereka ke pagar lalu si Penta menyirami saya dengan sagu. Saya pun hanya bisa pasrah 'diserang' seperti itu. Haha. Penyerangan itu berhenti ketika sagu yang mereka pakai habis. Saya pun mengejar semua orang disana. Haha. Tapi tidak ada satupun yang berhasil. Sayaaang, saya ga puya fotonya karena hape saya hilang. :(

Setelah itu, siang menjelang sore, saya kedatangan teman saya Denny. Saya lupa kenapa dia ke rumah saya, tapi yang jelas kami bermain-main. Haha. :p Pukul 15:00 saya melihat ada dua orang yang cukup saya kenal sedang melintas. posisi kamar saya yang diatas dan mempunyai jendela menghadap luar yang memudahkan saya melihat siapa yang lalu lalang di jalan. :p Saya melihat Siti dan Diah menuju rumah saya. Feeling saya sudah tidak enak karena memang setiap ulang tahun dengan mereka pasti macam-macam. Haha. Benar saja, mereka sudah menyuruh adik saya mengantongi baju ganti saya. Ketika mereka sampai di kamar saya, mereka lalu menutup mata saya. Denny pun turut serta membantu. Jadilah hari itu saya sebagai "korban penculikan". Saya dibawa menuju ke depan lorong rumah saya dan disana ada mobil Meiza. Saya imasukkan ke dalam mobil. Kedua tangan saya diikat dan semuanya gelap. Saya tidak tau mau dibawa kemana oleh sahabat saya tercinta~ Ekspresi saya disini sangat terkejut, cemas, was-was, bingung mau dibawa kemana. Apa mau di lempar ke sungai musi, atau buat makan harimau. Haha :D


Bimo Rafandha- 18 Tahun- Korban Penculikan Ulang Tahun

Selama perjalanan saya bingung karena mereka hanya diam. Saya mendengar beberapa kali ada yang naik mobil, terus mobil berhenti. Tetapi saya tidak tahu siapa itu. Jadilah saya berdoa, semoga saya gak dibawa ke tempat aneh-aneh. Haha. Perjalanan cukup jauh karena saya merasa tidak sampai-sampai. Haha. Dan Tibalah mobil berhenti. Saya dagdigdug. Ketakutan, cemas mau diapakan melanda saya. Saya pun diturunkan dari mobil dengan mata masih tertutup. Lalu saya digiring berjalan. Saya tidak tahu kemana. Yag jelas saya merasa rumput-rumput menggelitik saya di kaki. Wah ini kebun pasti, pikir saya. Saya pun digiring dan akhirnya diikat di sebuah pohon. Saya pasrah..

Siap-siap digiring ke tempat eksekusi..

Fotografer yang siap mengabadikan momen..

Persiapan kue..

Ini antara menggiring sapi atau Bimo? Wanita perkasa..

Akhirnyaaaaaaa... Kado ulang tahun saya datang. Mau lihat bagaimana ekspresi saya? Lihat video ini.. :D
Kado Terindah..

Sudah lihat videonya? Haha. Yang jelas ekspresi saya waktu menerima itu adalah bahagia, kesal, malu, semua jadi satu. Bayangkan kejadian itu adalah di jalan menuju BANDARA !!! Jadilah saya malu diteriakin orang gila oleh orang yang lewat. Hehe. Tapi saya senang sekali mendapat surprise dari teman-teman saya ini. Faren, Meiza, Devi, Siti, Diah, dan Denny :D Bagi saya tidak ada kado terindah selain memiliki sahabat yang care dan perhatian :D

Orang gila nyari makan

Ada ikan ga ya disanaaa???

Baru menyadari sejelek apa dirinya.. 

Setelah acara penyerangan itu, saya pun memotong kue dan menyuapi satu-satu teman-teman saya. Mau lihat? Cekidot :D

Nyuapin Faren..

Nyuapin Meiza..

Nyuapin Siti..

Nyuapin Diah..


Motong First Cake..


Nyuapin Denny..


Nyuapin Devi..

Haha :D Setelah acara suap-suapan itu, kami pun memutuskan untuk makan mie aceh tak jauh dari sana. Jadilah saya ganti baju dulu lalu menuju kesana. Bayangkan saya ganti baju di jalanan. -__- Betapa malunya saya. Haha :D Dan setelah sampai, kami pun makaaaan mie.. Hari ini adalah hari terindah dalam hidup saya. :D

Dari kiri, diah-faren-devi-siti-aku(bimo)-meiza
fotografer: denny

Tiga hari berselang saya pun menerima surprise dari teman lainnya, Elya, Eja, Frizka !!! Mereka membelikan saya boneka kura-kura. Tapi tetep ga bisa di bawa pulang. Hehe, Tapi mereka semua adalah yang terbaik. Sudah menjadikan 18 terbaik di hidup saya. :D

Terima Kasih Sahabat...
***

Udah liat kan gimana ekspresi saya menerima kado terindah saya? Hehe. Mengapa kejutan ini saya sebut kado terindah? Karena bagi saya, kado terindah bukan diukur dari materi, dapat mobil, ataupun barang lainnya. Kado terindah bagi saya adalah mereka, teman-teman yang selalu ada untuk saya, yang peduli dengan saya, dan rela menjadi bagian dari sejarah hidup saya. Dan itulah mereka, sahabat saya. :D

Cerita kali ini diikutkan dalam Lomba Posting di dBlogger tentang Ekspresi Menerima Kado Ulang Tahun.. :D

my confession..

"Apa yang paling menyakitkan dalam perasaan cinta? Cinta yang tidak pernah diungkapkan.."



Your Smile Brings Light Into My Days....
The Tought Of You,Warms My Night..


Aku suka dia, dari sejak awal kami bertemu. Tidak perlu banyak alasan untuk memungkiri, toh aku memang suka dia. Aku suka caranya waktu pertama menyapaku. Dengan senyum yang mengembang, wajah yang merona, serta ekspresi yang buatku jatuh cinta. Dia masuk ke kelas, dengan gayanya yang manja, mengambil bangku tepat di bangku nomor dua barisan sebelah kananku. Memang jauh, tapi bukankah semua hal diciptakan ada alasannya? Aku menikmatinya duduk disitu. Setidaknya selama pelajaran aku bebas memandanginya dari kejauhan, mengagumi kecantikannya, dan menikmati semyumannya. Aku sangat suka senyumannya. Cantik.


Aku suka dia, meski hanya diam-diam. Aku mungkin terlalu takut menyapanya, bahkan bilang "Hai" saja aku tidak berani. Sangat bodoh bukan? Aku gemetaran bila di dekatnya, bertemu dengannya pun jantungku seakan memompa darah lebih cepat dari biasanya. Yang mungkin bisa ku lakukan hanya diam dan.. berlari.. Pernah sekali mata kami bertemu pandang. Dia mendapatiku sedang memandanginya dari jauh lalu balas memandangiku. Aku salah tingkah, lalu berusaha mengalihkan pandangan. Namun, yang terjadi aku hanya terpaku. Dan akhirnya dia tersenyum, cantik.

To Hold You In My Arms ,
Even In My Dreams It Feels So Right..
Loving You..

Beberapa bulan ke depan, aku mulai dekat dengannya. Satu kelas membuat kami semakin akrab. Degupan jantung masih ada setiap bersama denganya, namun aku lebih menikmatinya. Aku tidak ingin lari lagi. Bersamanya membuatku bahagia. Dia selalu hadir menjadi bunga tidur di mimpiku. Tanpa aku sadari, perasaan ini semakin besar dan menjadi. Aku ingin memilikinya.. seutuhnya.. Aku ingin menjadi bagian dari hidupnya. Aku ingin memiliki cintanya..


...............................

welcome 2012 !!

"Makna tahun batu bukan dilihat dari tas baru, pacar baru, ataupun hal duniawi lainnya. Yang terpenting adalah sebagaimana kita bisa membuka hati kita untuk menerima sesuatu yang lebih baik : perbedaan.."

Udah lama ga ngeblog. Haha. Maaf ya blogku tersayang. Kemarin lagi sibuk-sibuknya UAS. Hehe. *bersihin sarang laba-laba*
Okay, tahun baru 2012 !!! Happy New Year Peolple !!! *Telat* Haha. Mau ngapain yaaa? Bingung -__-
Yang jelas tahun baru ini udah disusun banyak resolusi. Mulai dari akademik, keluarga, ataupun yang lainnya. Ada impian yang harus tercapai tahun ni. Hehe.

Sudah sekarang mau ngeblog asli~ Sekian posting saya. Haha. Bye :D