Pernah
nggak kalian jatuh cinta pada sesuatu hal yang sama sekali tidak pernah kalian
bayangkan sebelumnya? Jika pertanyaan itu diberikan kepada saya, saya akan
dengan cepat menjawab ‘Ya’. Bahkan, sampai saat ini, saya masih jatuh cinta.
Bermula
dari akhir tahun lalu, sahabat saya Daan mengenalkan saya kepada salah satu
permainan survival di smartphone. Sebelumnya saya tidak pernah
berpikir untuk memainkan apapun di ponsel pintar saya. Bagi saya, ponsel pintar
itu hanya sekadar untuk mendukung kegiatan saya sehari-hari seperti mengecek
hal yang perlu dikerjakan, fotografi, atau sekadar berselancar di media sosial.
Jika diurutkan dalam daftar prioritas, mobile
gaming pasti berada di dalam daftar terbawah saya. Namun, malam itu,
berawal dari coba-coba, akhirnya saya malah jadi ketagihan. Sekarang pun bukan
hanya satu permainan survival saja,
ada permainan-permainan lain yang saya unduh. Pandangan saya akan game mobile pun jadi semakin lebar.
Sebagian
orang mungkin menganggap game adalah
satu hal yang sia-sia belaka. Namun bagi saya sendiri, game adalah sarana untuk menghilangkan kejenuhan terhadap rutinitas
sehari-hari. Apalagi dulu, sebagai mahasiswa tingkat akhir yang terancam DO,
saya disibukkan membuat tugas akhir. Permainan di smartphone adalah satu ‘pelarian’ dari pusingnya koding-koding yang
harus diotak-atik, jurnal-jurnal yang harus dibaca, dan laporan-laporan yang
harus diotak-atik. Permainan-permainan apapun mulai dari perang hingga
permainan ringan seperti tetris terbukti ampuh bikin otak saya lebih fresh.
Banyak sekali permainan baik gratis maupun berbayar yang dapat diunduh di pasar
aplikasi smartphone masing-masing.
Dalam
laporan Newzoo, sebuah organisasi yang mengumpulkan data dan riset tentang
Gaming, yang dipublikasikan dalam Global Games Market, terdapat 23 miliar
pemain game yang ada di seluruh
dunia. Peningkatan sebesar 13 % dari tahun 2017 akan menghabiskan US$ 137,9
miliar hanya untuk game! Keren, kan? Seiring berjalannya waktu, industri
permainan ponsel pintar tidak lagi dipandang sebagai pelengkap namun sebagai
lahan menjanjikan bagi para pengembang. Nah, berbanding lurus dengan industri gaming yang terus maju, mau tidak mau
para pordusen smartphone juga
dituntut untuk memenuhi kebutuhan dan spesifikasi untuk menunjang para pemain
karena saat ini smartphone bukan
hanya sebatas alat komunikasi.
SAYA VERSUS SMARTPHONE
Saya
ingat pertama kali saya memegang ponsel ketika duduk di kelas satu SMP. Ponsel
pertama saya adalah ‘warisan’ dari papa saya. Dulu, ponsel hanya saya gunakan
untuk sekadar menelpon untuk minta dijemput. Sinyal yang ada pun hanya GPRS.
Membuka mesin pencari pun susahnya minta ampun. Nah, ponsel itu kemudian
berevolusi jadi macam-macam. Rasanya saya sudah mencoba segala jenis ponsel. Kebutuhan
saya pun akan sebuah ponsel semakin lama semakin banyak.
Seiring
berjalannya waktu, ponsel yang semula hanya sebagai media komunikasi berubah
menjadi bagian dari gaya hidup. Jika ditanya apa barang bawaan yang paling
penting bagi saya ketika bepergian, saya akan menjawab smartphone. Tidak perlu memikirkan sampai dua kali. Tanpanya saya
seolah mati gaya. Semua hal penting ada di dalam smartphone saya. Bahkan uang sekalipun.
Kebutuhan
itu pula yang membuat saya menerapkan standar ganda ketika bermain mobile game. Dulu, tak terhitung rasanya
berapa kali saya menghapus data yang ada di ponsel demi mendapatkan pembaharuan
game yang saya inginkan. Saya juga
rela mata saya memicing karena grafik rendah dan jalan patah-patah ketika
bermain game survival. Saya pun bagai
tikus mencari colokan demi baterai sekarat saat game pemain tinggal sepuluh besar. Semua itu saya lakukan biar bisa
makan malam pakai ayam (baca: Winner
Winner Chicken Dinner). Pertarungan saya versus smartphone itulah yang abadi.
Nah,
jika ditanya seperti apa smartphone yang ideal bagi saya untuk bermain, saya akan
menjawab yang bisa buat saya nggak merasakan pengalaman pahit seperti di atas.
Tentunya tidak menghilangkan fitur-fitur lainnya dari sebuah smartphone.
- PROSESOR KEKINIAN, GRAFIS TINGGI
Yang
paling penting dari sebuah smartphone
gaming adalah prosesor dan grafis. Prosesor mengatur segala hal sistem
operasi yang ada di dalam ponsel. Sementara grafis bertugas untuk mengolah
tampilan grafis seperti gambar dan video. Semakin bagus kedua komponen ini maka
pengalaman bermain bakal jadi hal yang menyenangkan. Lancar tanpa kendala
dengan tampilan yang gak bikin menerka-nerka di mana musuh berada. Belum lagi
permainan smartphone saat ini
menghendaki grafis yang tinggi. Bagi saya, Snapdragon
adalah standar bagi ponsel gaming
dengan grafis Adreno.
- RAM BESAR, MEMORI PENYIMPANAN LEGA
Hal
kedua tentu adalah RAM dan Memori. Seumpama komputer, keduanya berfungsi
mengendalikan proses multitasking dan
performa dari perangkat. Nggak bisa dipungkiri bahwa aplikasi-aplikasi saat ini
memakan memori yang cukup besar. Tak terkecuali game. Dengan adanya RAM yang besar, ponsel jadi dapat memproses
banyak aplikasi sekaligus tanpa perlu membukanya dari awal. Dan dengan adanya
memori yang lega, kita nggak perlu khawatir saat game favorit mengalami pembaharuan. Nggak perlu lagi hapus-hapus file sana-sini. Enak bukan? Melihat
kebutuhan saat ini, RAM 3 GB dan memori
32 GB adalah standar bagi sebuah ponsel untuk gaming buat saya.
- BATERAI GEDE DAN GAK BIKIN BOROS
Gak
bisa dipungkiri, sebagus apapun sebuah ponsel namun jika daya baterainya kecil,
bakal sia-sia belaka. Dengan baterai besar, kita nggak perlu pusing memikirkan
daya ketika sedang bermain. Yang penting bisa tahan seharian dan nggak perlu
repot-repot bawa powerbank atau cari
colokan! Keren bukan? Standar baterai
ponsel bagi saya sih 4.000 mAh. Makin besar makin bagus!
- LAYAR HD, UKURAN MUMPUNI
Rasa-rasanya
percuma jika grafis bagus namun tidak didukung oleh resolusi layar yang baik.
Jadinya malah bikin mata sakit. Dengan layar yang bagus, maka warna-warna dalam
permainan akan lebih keluar jadinya bikin memanjakan mata. Ukuran layarnya pun
harus compact di tangan agar lebih
enak digenggam. Bagi saya, 1.080p adalah
wajib dengan ukuran 5.5 inch – 6 inch! Nggak lupa rasio layar kekinian 18:9!
- HARGA PAS GAK BIKIN KANTONG BOLONG
Sebut
saya serakah tapi harga memang paling menentukan sebuah smartphone gaming pilihan saya. Meski dengan komponen top, harga
bagaimanapun jugalah yang akhirnya membuat saya memutuskan untuk membeli
sesuatu atau tidak. Ada yang sepemikiran? Saya nggak terlalu menghendaki harga
yang semurah-murahnya karena saya tahu komponen smartphone idaman saya itu nggak murah. Mungkin di kelas mid-end Rp 2.000.000 – Rp 4.000.000 adalah harga
yang masuk akal bagi saya.
BERTEMU ASUS ZENFONE MAX PRO M1, BERMAIN
TANPA BATAS
Pertemuan
saya dengan smartphone ini cukup
unik. Saat baru pertama kali muncul, adik saya Dhimas meminta tolong dibelikan
ponsel yang bisa ia pakai nanti saat ia bersekolah di Jepang. Sebagai seorang
kakak yang baik ditambah paksaan orang tua, saya pun menyempatkan waktu
satu hari untuk mencari. Nah, dari awal saya sudah kepikiran dengan ASUS
Zenfone Max Pro M1 ini karena saya tahu dia adalah seorang fans ASUS sejati.
Namun saya sedikit sangsi. Hari itu adalah hari pertama ponsel ASUS Zenfone Max
Pro M1 diluncurkan di toko-toko offline. Dan
karena saya tinggal di Palembang, saya sedikit hopeless bahwa ponselnya akan datang di toko-toko resmi kota kami.
Benar saja, selama dua jam mencari, dari satu konter ke konter lain, dari satu
mal ke mal lain, jawabannya tetap sama: belum muncul! Akhirnya, ada satu toko
yang bilang bahwa mereka ada, namun harus diambil terlebih dahulu di gudang ASUS.
Saya pun langsung mengiyakan. Selama tiga puluh menit saya menunggu, akhirnya
hilal itu datang. Pelayan toko membawakan kotak biru dengan desain minimalis
itu ke hadapan saya dan saya pun langsung mengambilnya.
Nah,
mungkin banyak yang bertanya, kenapa sih harus smartphone itu? Apa sih istimewanya? Kenapa nggak cari yang lebih
mudah saja?
Jadi,
buat yang belum tahu, pertengahan tahun lalu ASUS meluncurkan smartphone baru yaitu ASUS Zenfone Max
Pro M1. Berbeda dengan ponsel lainnya yang diluncurkan sebelumnya, kali ini ASUS
menargetkan industri gaming untuk
menjadi fokus segmennya. Hal ini tidak berlebihan mengingat tren industri gaming yang semakin besar. Nah dengan ASUS
Zenfone Max Pro M1, ASUS melabeli smartphone
ini dengan tagline ‘Limitless Gaming'.
Membawa
desain dinamis yang ditunjang dengan ukuran compact
5,5 inch, Zenfone Max Pro M1 hadir di Indonesia dengan rasio layar kekinian
18:9 inch infinity display. Pengalaman
bermain game juga didukung dengan
layar beresolusi 2.160 x 1.080 Full HD+. Dengan dua warna body: Meteor Silver dan Deep Sea Black, smartphone ini sukses mencuri perhatian masyarakat yang menghendaki
smartphone yang trendi. Tak hanya
itu, body metal dan layar lengkung (curved display) 2,5D dengan bezel tipis
di sisi kanan dan kirinya membuat nyaman dipegang. Dan yang pasti, sensor sidik
jari disematkan di bagian belakang yang letaknya mudah untuk dicapai. Dua kamera
dengan konfigurasi berbeda sudah siap untuk digunakan. Bobotnya pun hanya 180
gr dengan dimensi 159 x 76 x 8.46 mm.
Dari
segi performa pun, ASUS tidak main-main. CPU Snapdragon 636 yang menjadi kelas
premium dari versi sebelumnya ditanam dengan didampingi Adreno 509 pada segi
grafisnya. Dikutip dari Jagat Gadget, Snapdragon 636 menggunakan custom core Kyro 26 yang memiliki 8 core yang terbagi menjadi dua cluster sehingga menawarkan performa
lebih tinggi 50-55% lebih tinggi dari versi Snapdragon 625. Duet maut dengan
Adreno 509, meski tidak berbeda dengan versi sebelumnya, namun terbukti dapat
meningkatkan performa gaming yang
mulus lancar dengan resolusi yang tinggi sekitar 45%. Hal inilah yang
menjadikan pengalaman bermain di Zenfone Max Pro M1 menjadi lebih mengasikkan
dan gak bikin emosi setara dengan HP premium kelas atas.
ASUS
pun menghadirkan tiga varian untuk mengimbangi performa yang menawan. RAM 3 GB
+ ROM 3 GB, RAM 4 GB + ROM 64 GB, bahkan hingga RAM 6 GB + ROM 6 GB! Ketiganya hadir
untuk memenuhi kebutuhan multitasking dan kemampuan menyimpan perangkat. Gak ada
lagi ceritanya memori penuh ketika akan mengunduh permainan. Meski ketiganya
membawa RAM dan ROM berbeda, namun semuanya memiliki spesifikasi yang sejenis.
Kurang apa lagi coba? Zenfone Max Pro M1 juga dilengkapi dengan slot memori
yang bikin makin lega untuk menyimpan data. Sangat wajar bila skor AnTuTu
Benchmark v.7.1.0 mencapai angka 115..277.
Satu
perubahan mencolok dari Zenfone Max Pro M1 ini adalah ketiadaan UI andalan ASUS
ZENUI. Smartphone ini menggunakan
sistem operasi pure android Oreo yang
bikin ponsel jadi ringan, tidak ada iklan, dan cepat memproses perintah. Powerful
dan efisien! Tidak lupa, ASUS membekali baterai yang besar 5.000 mAh yang sudah
didukung dengan fitur quick charge yang
mampu bertahan buat main hingga 12 jam! Bayangkan, berapa banyak Chicken Dinner
yang bisa didapat?
Jika
dikira dengan spesifikasi di atas ASUS mengorbankan fitur lainnya, kayaknya
salah besar deh. Dari segi kamera, ASUS memberikan dua kamera belakang dengan konfigurasi
kamera utama beresolusi 13 MP untuk varian 3/32 dan 4/64 dan 16 MP untuk varian
6/64 ditambah lensa wide 5MP untuk
menciptakan fitur bokeh yang halus.
Untuk kamera depannya sendiri, ada 8 MP
untuk varian 3/32 dan 4/64 dan 16 MP untuk varian 6/64 yang keduanya memiliki softlight LED flash. Jadi, buat foto-foto, Zenfone Max Pro M1 bisa diadu dengan
ponsel sejenis! Dan juga ada berbagai fitur kamera seperti HDR, Auto, Potrait,
hingga Flower yang otomatis dapat menyesuaikan pengaturan kamera ketika
mengambil gambar. Nggak perlu repot-repot! Untuk segi pengambilan video sendiri, Zenfone Max Pro M1 sudah dapat merekam dengan resolusi sampai 4K! Gokil kan?
Dari
segi harga, Zenfone Max Pro M1 nggak bikin kantong menjerit-jerit. Berikut
harga yang berada di pasaran Indonesia:
- ZenFone Max Pro M1 (3GB/32GB) di harga Rp2.199.000
- ZenFone Max Pro M1 (4GB/64GB) di harga Rp2.599.000
- ZenFone Max Pro M1 (6GB/64GB) Rp3.299.000 tersedia secara khusus didistribusikan oleh Erajaya.
Untuk paket penjualan standar yang akan
didapat meliputi Unit ASUS Zenfone Max Pro M1, Charger, Kabel Data, Silicone
Case, SIM Ejector, dan Buku Panduan. Semuanya sama untuk ketiga jenis varian.
SPESIFIKASI UMUM
SPESIFIKASI UMUM
Model
|
ZenFone Max Pro M1 (ZB602KL)
|
|
Display,
Resolution
|
Full HD+ 2.160 x 1.080 pixel, 18:9
Full View Display
2.5D curve glass with 450nits
|
|
SoC Processor
|
CPU
|
Powerful 14nm
Qualcomm Snapdragon 636 Octa Core Processor with 1.54x Antutu CPU score than SD625
|
GPU
|
Qualcomm® Adreno™ 509 GPU
|
|
Memory
|
RAM / Storage
|
LPDDR4 3GB RAM,
32GB ROM
LPDDR4 4GB
RAM, 64GB ROM
LPDDR4 6GB
RAM, 64GB ROM
Supports up to 256GB MicroSD, 100GB Google Drive
(free 1 year)
|
Camera System
|
Rear (main)
Camera
|
16MP (6G/64GB), 13MP (3G/32GB, 4GB / 64GB), PDAF
|
Rear (wide)
Camera
|
5 Megapixel for bokeh mode
|
|
Front camera
|
16MP (6G/64GB) , 8MP (3G/32GB , 4GB / 64GB), softlight
LED flash
|
|
Camera feature
|
PixelMaster
4.0 camera mode:
Beauty, Auto (with HDR features), Selfie Panorama, GIF Animation |
|
Wireless
|
WLAN 802.11 b/g/n, Bluetooth 4.2, Wi-Fi direct
|
|
Sensor
|
Rear fingerprint sensor
(0.3 seconds unlock, supports 5 fingerprints), Face Recognition, Accelerator, E-Compass,
Proximity, Ambient Light Sensor, Gyroscope
|
|
SIM card and
SD slot
|
Triple Slots: dual SIM, one MicroSD card
Slot 1: 2G/3G/4G Nano SIM
Card
Slot 2: 2G/3G/4G Nano SIM
Card
Slot 3: Supports up to
256GB MicroSD card
Both SIM card slots
support 3G WCDMA / 4G LTE network band. But only one SIM card can connect to
4G LTE service at a time.
|
|
Network
|
FDD-LTE, TD-LTE, WCDMA, GSM
Data rate:
DC-HSPA+ (DL/UL): 42/5.76
Mbps; LTE CAT 7 (DL/UL): 300/150 Mbps, 3CA support
|
|
GPS
|
GPS, AGPS, Glonass, BDS
|
|
OS
|
Pure Android
8.1 Oreo
|
|
Battery
|
5.000mAh capacity
|
|
Audio /
Microphone
|
Loud speaker, PMIC internal amplifier, Dual internal microphones
with ASUS Noise Reduction Technology, FM Receiver
|
|
Size / Weight
|
159 x 76 x 8.46 mm / 180 grams
|
|
Color
|
Deepsea Black and Meteor
Silver
|
FITUR MENARIK YANG ADA DI ZENFONE MAX PRO M1
Selain spesifikasi monster di atas, ada pula fitur-fitur menarik yang disematkan di ponsel ini dan menjadi fitur kesukaan saya. Fitur-fitur ini mendukung fungsional dari Zenfone Max Pro M1.
- Life Saver.
Fitur ini memungkinkan daya tahan baterai menadi lebih panjang, meskipun digunakan untuk berbagai keperluan. Sangat berguna bagi orang-orang yang punya mobilitas tinggi.
- Google Play Protect
Fitur ini mampu mendeteksi dan mengamankan aplikasi yang berbahaya dari ponsel. Seperti yang kita tahu, kadang kita iseng melihat satu aplikasi atau permainan yang tampilannya menarik namun nggak sadar akan bahaya yang mengintai. Jadi fitur ini sangat berguna bagi para pemakai.
- Picture in Picture (PIP)
Fitur ini memungkinkan untuk menjalankan dual aplikasi sekaligus. Kita dapat bermain game sambil mengecek pesan penting yang masuk. Fitur ini sangat penting agar kita dapat multitasking. Gak perlu keluar masuk aplikasi
Nah,
dengan spesifikasi di atas, wajar nggak sih kalau saya merekomendasikan smartphone ini ke adik saya? Yang pasti,
sampai saat ini di Jepang, ia masih setia memakai Zenfone Max Pro M1! Saya
sendiri pengin banget memiliki Zenfone Max Pro M1 karena bagi saya smartphone ini adalah a whole package. Seperti kantong ajaib
Doraemon, kalian bisa menemukan semua spesifikasi yang menunjang kebutuhan
sehari-hari dan gaming di ponsel ini.
Tanpa batas!