- Layar Simpel
- Performa Cukup Baik
- Baterai Bisa Lepas
- Tidak Ada Sensor Sidik Jari
- RAM Kecil
- Tidak Tahan Air
Selamat datang bulan Desember!
Nggak kerasa ya tahun 2020 udah sampai di penghujung. Rasanya kemarin masih sibuk buat susun resolusi-resolusi yang harus dicapai di tahun ini. Eh sekarang tiba-tiba udah di ujung aja. Belum lagi dengan situasi pandemi seperti saat ini.
Bagi sebagian orang pastinya waktu berjalan amat cepat. Tahun 2020 berhenti di bulan Maret 2020 lalu langsung skip ke Desember 2020. Tapi bagi yang lain, tahun 2020 jadi ajang healing dan memperbaiki diri. Kita diberi waktu untuk mendekatkan satu sama lain, menyemangati di tengah pandemi, lalu menjalin kembali tali silaturahmi.
Bagiku sendiri, tahun 2020 adalah tahun yang serba baru. Seakan-akan tahun 2020 membuatku kembali untuk mencari, memperbaiki, dan mengasihi. Di tahun ini aku ‘dipaksa’ beradaptasi. Bukan hanya dalam lingkungan, namun juga di keluarga, dan terutama untuk diri sendiri.
Jika pada akhir tahun 2019 kemarin, aku membuat resolusi untuk pergi ke luar negeri, rencana itu terpaksa batal akibat pandemi. Seharusnya aku berulang tahun sembari duduk menikmati angin sepoi-sepoi di sebelah patung Merlion dan melihat lampu kerlap-kerlip di tengah danau, namun hal ini nggak terjadi. Kecewa? Pasti. Siapa sih yang nggak pengin melaksanakan salah satu bucket list wajib yang udah disusun dari jauh-jauh hari?
Akan tetapi, kegagalan itu membuatku melihat ke belakang lagi. Kayaknya, aku terlalu sering bersenang-senang sendiri. Sementara kadang aku lupa, ada orang lain yang juga harus aku bikin bahagia. Apalagi saat pandemi ini terjadi. Di saat semuanya serba sulit. Satu-satunya yang dapat ‘dipegang’ adalah keluargamu sendiri. Ya, salah satu pencapaianku di tahun ini adalah sadar akan hal ini.
Tahun 2020 juga membuatku mencoba hal-hal yang baru. Aku pindah kota, berusaha meninggalkan kota Palembang lalu berlabuh ke ibukota Jakarta. Sulit? Ya. Siapa sih yang nggak kaget? Biasa hanya leha-leha, kini dituntut untuk bergerak cepat. Bisa dibilang juga, keputusan untuk pindah ini adalah hal yang sama sekali nggak aku duga.
Aku tidak pernah membayangkan hidup di kota besar seperti Jakarta. Namun, seperti kata pepatah, manusia yang berencana, Tuhan yang menentukan. Atau dalam kasusku, aku tidak mempunyai rencana, eh Tuhan langsung kasih tunjuk untuk pindah.
Kehidupanku di Jakarta banyak berubah. Ini membuatku seperti menemukan diriku sendiri lagi. Aku yang dulu ogah-ogahan ternyata dapat melakukan semuanya sendiri. Hal-hal yang dulu kuanggap menyusahkan malah berbalik jadi hal yang memudahkan. Pola hidupku berubah 180 derajat. Seperti menemukan harta karun, kejutan itu jadi hal yang menyenangkan.
Di tahun ini juga aku dapat bertumbuh. Siapa yang menyangka aku dapat ber-partner dengan adikku sendiri untuk membuat toko kue daring? Rasanya sama sekali nggak pernah aku bayangkan. Namun, untuk memanfaatkan peluang, semuanya kami jabanin. Dengan obrak-abrik resep, akhirnya kami mantap berjualan. Salah satu keputusan besar dalam hidupku.
Tahun 2020 juga mengajarkanku untuk ikhlas. Di tahun ini, aku gagal mengikuti salah satu tes untuk pekerjaan. Kegagalan paling besar dalam hidupku. Butuh waktu lama untuk bangkit dan move on. Namun pada akhirnya pula, kita harus merelakan, bukan? Ini yang aku pelajari.
Jadi jika ditanya tahun 2020 aku dapat apa aja, jawabannya aku mendapat semua yang aku butuhkan. Jika di tahun sebelum-sebelumnya, pencapaianku terbatas hanya pada apa yang aku raih dari luar, di tahun ini aku seperti kembali ke dalam. Aku seperti mendapatkan reward untuk diriku sendiri. Meski banyak cobaan yang menimpa, kegagalan yang ada, tapi aku juga memperoleh banyak kebahagiaan.
2021?
Seperti yang sudah-sudah, biasanya tiap akhir tahun aku selalu membuat rencana apa yang akan aku lakukan di tahun berikutnya. Yap, berkaca dari tahun 2020 yang variabelnya selalu berubah-ubah, aku nggak mau hanya fokus pada lingkungan sekitar. Setidaknya aku ingin fokus pada pengembangan diriku sendiri.
Pertama, aku akan kembali mencoba melamar satu pekerjaan impian orang tua. Ya, jika dulu aku ogah-ogahan, sekarang aku akan benar-benar berusaha. Di tahun depan, aku harap usaha yang kulakukan nggak jadi sia-sia. Semoga. Pokoknya #2021JadiAbdiNegara! Bismillah! Resolusi wajib!
Di penghujung 2020 aku dan keluarga mendapatkan cobaan yang cukup berat. Namun di sinilah kami tahu, kami sama sekali nggak boleh menyerah. Makanya di tahun 2021, aku ingin sekali membuat keluargaku kembali tersenyum terlepas apapun keadaan yang ada. Bagiku sendiri, mereka yang akan jadi prioritas. Karena bagi merekalah, aku ada.
2021 juga bakal jadi ajang pembuktian. Aku berencana untuk membangkitkan lagi jiwa bisnis yang kupunya. Sembari menunggu dan belajar jadi abdi negara, aku ingin kembali membuka bisnis jualan sendiri. Kali ini yang bisa diurus dari rumah. Rencana sih mau balik bisnis tas. Semoga di saat semua sudah stabil, toko ini bakal mulai beroperasi.
Dengan dari rumah juga, aku jadi lebih punya banyak waktu untuk terus bersama keluarga. Dan juga banyak belajar. Segalanya kan mudah diurus. Tinggal pesan dan packing. Selesainya tinggal kirim-kirim pakai JNE ke seluruh Indonesia, pastinya barang bakal cepat sampai tanpa kendala. Lagian nggak susah cari counter JNE. Wong ada di depan lorong rumah ada. Jadi mudah, kan?
Dan terakhir, aku ingin jadi lebih sehat. Ya, kalau orang bilang kurusin aja badan… aku sih lebih memilih jadi sehat. Ya, aku akan mulai mengatur pola makan, mulai menerapkan healthy lifestyle. Semoga ini nggak bakal jadi sekadar wacana. Aku merasa tubuhku sudah butuh perbaikan. Aku ingin kembali mensyukuri diriku sendiri yang telah bertahan sejauh ini.
Jadi, jika tahun 2020 adalah tahun yang serba unexpected di mana semua resolusi nggak tercapai, tahun depan… adalah tahun pembuktian. Aku ingin benar-benar mewujudkan semua resolusi untuk tahun depan. Aku akan berusaha sekuat tenaga agar semua itu dapat terwujud.
Semoga, ya!