Bagi saya, Bangkok selalu jadi tempat yang magis. Bukan—bukan
karena berhubungan dengan klenik,
tetapi karena selalu menjadi satu dari sepuluh tempat yang harus saya kunjungi.
Keinginan mengunjungi Thailand—khususnya Bangkok sudah terpatri di benak saya
sejak pertama kali menonton film A Little
Thing Called Love sewaktu SMA. Semakin lama, semakin semakin banyak
informasi tentang kota ini yang saya terima baik lewat drama-dramanya yang seru
pun film-filmnya yang bermutu. Namun, hingga sekarang keinginan itu masih belum
dapat terwujud. :’)
Mengapa saya menyukai Bangkok?
Menjawab pertanyaan itu ibarat menjawab pertanyaan mana yang
lebih saya suka, Ayah atau Ibu. Saya menyukai semua hal—meski saya belum pernah
mengunjunginya. Dari apa yang saya lihat, banyak sekali tempat-tempat
bersejarah nan sakral berada di sana—sesuatu yang amat saya suka. Belum lagi
makanan-makanannya yang sukses bikin saya ngiler
seperti Pad Thai dan jajanan seperti Thai
Tea atau Mango Sticky Rice. Suasananya pun sepertinya tourist friendly plus banyak wisata belanja yang murah-murah yang
bisa buat kalap. Dan satu hal lagi, suasana kota baik siang maupun malam yang
bak dua tepi mata koin, berbeda namun hidup berdampingan. Semua itu membuat
saya semakin ingin mengunjungi Bangkok, Thailand.
|
Gambar diambil dari sini. |