SiKasep, Cara Mudah Beli Rumah di Tengah Corona


Siapa sih yang tidak pengin punya rumah? 

Banyak orang memimpikan rumah pertamanya di usia dua puluhan. Apalagi, kaum milenial. Dilansir Kompas.com, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan diperkirakan ada sebanyak 81 juta milenial yang ada di Indonesia belum memiliki rumah. Padahal, bila menilik potensinya, milenial merupakan pangsa paling besar yang ada. Keengganan masyarakat khususnya milenial dalam memiliki rumah ini disebabkan oleh beberapa faktor pendukung misalnya harga hunian yang terus naik, integrasi transportasi, hingga pola perilaku milenial yang lebih konsumtif. Kemudahan akses informasi juga patut dipertimbangkan. 

Selain itu pula, keberadaan rumah amat penting bagi masyarakat Indonesia yang memiliki penghasilan rendah. Namun berbanding terbalik dengan tingkat kesanggupan memiliki hunian. Berdasarkan data yang dihimpun dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) Bank Indonesia, harga hunian yang ada di Indonesia naik 39,7% dalam satu dekade. Sementara suku bunga pinjaman untuk pembelian rumah berbanding terbalik dengan rata-rata Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Hal inilah yang memicu keberadaan hunian menjadi opsi kedua. 



Mengenal SiKasep, Inovasi Pembelian Rumah Subsidi 


Hunian yang layak bagi masyarakat Indonesia khususnya yang memiliki penghasilan rendah sudah jadi perhatian bagi pemerintah Indonesia dari dulu. Pada tanggal 15 Juli 2010, pemerintah membentuk Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan yang bertugas untuk menangani pemberian subsidi dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat yang membutuhkan. Nah, FLPP ini memiliki fitur-fitur yang dibuat untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) meliputi suku bunga 5% fixed, jangka waktu hingga 20 tahun, angsuran terjangkau, bebas premi asuransi, bebeas PPN, dan uang muka ringan. Nah, dengan kemudahan-kemudahan itu, pada tahun 2020, target realisasi anggaran PPDPP ini bernilai 11 triliun rupiah atau 102.500 rumah. 



Untuk mendukung realisasi anggaran yang lebih cepat dan tepat, Kementrian PUPR melalukan program pembaharuan infrastruktur berbasis inovasi di bidang teknologi. Melalui BLU PPDPP, pemerintah meluncurkan Sistem Informasi KPR Subsidi Penuh atau bisa disingkat menjadi SiKasep pada tanggal 19 Desember 2019. SiKasep sendiri bertujuan untuk mempermudah Masyarakat Berpenghasilan Rendah dan milenial menemukan rumah subsidi impian mereka yang sesuai dengan kebutuhan mereka. SiKasep menjamin pembelian hunian bersubsidi dengan proses yang lebih mudah dan cepat. Hanya dengan satu genggaman. 

SiKasep bekerja dengan menghubungkan masyarakat, pemerintah, bank pelaksana, dan pengembang dengan sistem host to host sehingga proses pencarian, pengajuan, hingga pembelian dapat terintegrasi secara langsung. Bantuan dana FLPP dapat disalurkan dengan transparan dan tepat sehingga dapat dipantau langsung bagi semua pihak. Secara umum, terdapat empat pintu kerja dari SiKasep yaitu: 
  1. Masyarakat mengakses melalui aplikasi SiKasep. 
  2. Pengembang menyiapkan data perumahan melalui aplikasi SiKumbang, 
  3. Verifikasi dilakukan oleh bank pelaksana. 
  4. Bila disetujui, PPDPP akan memproses kemudian menyalurkan dana FLPP sembari tetap melakukan monitor pelaksanaan. 


Nah, keempat pintu itu berjalan simultan sehingga memudahkan proses pembelian rumah subsidi. Selain itu, SiKasep juga bekerja berbasis koordinat dan lokasi. Ketika kita mencari rumah, kita akan otomatis diberikan pilihan perumahan yang ada di dekat lokasi kita saat ini. Dengan mengusung konsep big data informasi-informasi mengenai perumahan tersebut tersedia sehingga data yang ditampilkan dapat lebih akurat. Ketersediaan rumah pun dapat dipantau secara real time. 

Memasuki bulan ke tujuh, SiKasep menerima respon baik dari masyarakat. Berdasarkan data yang diberikan Kementrian PUPR, terhitung dari tanggal 26 Juni lalu, sudah ada sebanyak 175.510 calon debitur yang mengakses aplikasi SiKasep. Sementara 143.48 di antaranya dinyatakan lulus pemeriksaan subsidi. Yang telah menerima bantuan pun ada! Lebih dari 70.000 telah menerima dana bantuan pembiayaan perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah. 

Pilihan perumahan subsidi yang dapat diakses pun sudah jauh lebih banyak. Saat ini, melalui Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (SiKembang), terdapat lebih dari 10.000 lokasi! Data yang telah terintergrasi dengan SiKasep pun mencapai 9.694 lokasi sementara rumah yang tersedia mencapai 29.135! Banyak, kan? Jadi calon pembeli dapat memilih rumah subsidi sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Untuk bank pelaksana pun, SiKasep menggandeng 37 bank yang terdiri dari 10 bank nasional dan 27 Bank Pembangunan Daerah. Bank-bank pelaksana ini diharapkan mampu memberi banyak solusi bagi calon debitur untuk memilih di mana mereka akan melakukan cicilan. Keren, bukan? 

Untuk mengakses SiKasep, masyarakat hanya perlu mengunduhnya di playstore. Selanjutnya untuk mendaftar aplikasi SiKasep, cukup ikuti langkah mudah berikut: 
  1. Masukkan data diri di aplikasi yang tersedia. Data-data tersebut meliputi Nama, Sandi, Konfirmasi Sandi, Nomor KTP, NPWP, Penghasilan Perbulan, hingga nomor HP. 
  2. Untuk proses verifikasi, ambil foto diri yang lagi memegang KTP. 
  3. Selanjutnya cukup foto KTP saja. Selesai. 
Nah untuk melakukan pencarian rumah dan mengajukan KPR melalui aplikasi SiKasep pun nggak kalah mudah loh. 


  1. Buka aplikasi SiKasep dari ponsel pintar kemudian masuk menggunakan nomor KTP dan Password. 
  2. Pilih Menu Lokasi Rumah Idaman Anda lalu masukkan data lokasi seperti Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Kecamatan. 
  3. Selanjutnya pilih menu Perumahan Sekitar Rumah Idaman maka akan muncul daftar perumahan yang ada di sekitar pilihan kita tadi. 
  4. Klik Lihat pada daftar perumahan kemudian akan muncul data berupa foto perumahan, nama pengembang, dan alamat. Jika tertarik, silakan klik tombol Pilih. 
  5. Setelah selesai memilih, masuk ke menu Pilih Bank Pelaksana KPR Subsidi dan akan muncul 37 pilihan bank pelaksana. 
  6. Bila sudah, pantau status pengajuan di menu Cek Status Pengajuan KPR. Di sini, proses pengajuan akan terlihat per tahap. Jadi transparan. 
  7. Bank pelaksana akan menghubungi untuk menindaklanjuti pengajuan KPR.
  8. Setelah diverifikasi dan semua tahapan selesai, selamat rumah impian sudah jadi milik kita! 

SiKasep, Solusi Cari Rumah di Pandemi Corona 

Seperti yang kita tahu, pandemi Covid-19 telah menghantam seluruh negara yang ada di belahan dunia. Banyak sekali dampak yang diberi bukan hanya di bidang kesehatan, namun juga materi. Hal ini mengubah pola masyarakat dunia menjadi lebih pasif. Di Indonesia sendiri, gelombang pandemi Covid-19 masih belum menunjukkan tanda-tanda untuk turun. Meski pemerintah mencanangkan New Normal dengan mengadaptasi kebiasaan baru untuk tetap bersih dan menjaga kesehatan di tengah gempuran virus, namun ekonomi masih terlihat lesu. 

Hal ini pun berpengaruh pada sentimen masyarakat untuk membeli rumah yang semakin menurun. Selama ini proses membeli rumah dianggap sebagai proses yang melelahkan. Dalam menemukan hunian yang pas, calon pembeli diharuskan datang langsung ke lokasi, bertemu agen atau pengembang, mengurus pembayaran atau cicilan, hingga melakukan akad. Sedangkan di era sekarang, masyarakat cenderung ingin semua lebih mudah dan cepat. Bagaimana mungkin hal tersebut dapat dilakukan di tengah pandemi, bukan? 

Di era pandemi di mana interaksi sosial antar manusia dibatasi, Kementrian PUPR memastikan untuk tetap dapat memberikan pelayanan prima melalui SiKasep bagi masyarakat yang menginginkan subsidi rumah. SiKasep mengalihkan cara-cara manual yang biasa kita lakukan dan dinilai rumit menjadi lebih sederhana dengan cara yang kekinian pula. SiKasep adalah cara baru yang diharapkan dapat menjangkau lebih luas masyarakat terlebih kaum milenial untuk memiliki rumah. 

Beberapa keunggulan penggunaan SiKasep di era pandemi seperti saat ini: 


Mudah 

Cukup pakai aplikasi, pengajuan kredit dan dana bantuan FLDP dapat diproses. Memilih hunian pun hanya dengan satu kali klik di menu. 

Transparan 

Calon pembeli dapat memantau tahapan pengajuan kredit secara real time pula sehingga tahu sudah sejauh mana proses dilakukan. 

Cepat 

Tak perlu berbelit dan pergi ke sana sini. Proses pengajuan bisa dilakukan saat itu juga melalui aplikasi sebab semua data sudah terintegrasi. 

Aman 

SiKasep memberikan ketepatan informasi kepada calon pembeli meski tidak melihat langsung atau melalui kontak fisik. Meski tanpa melihat langsung rumah yang kita pilih, kita tidak perlu takut untuk membeli rumah sebab melalui SiKasep setiap pengembang memberi data perumahan dan dapat dicek kebenarannya di aplikasi sehingga kemungkinan ditipu oleh pengembang menjadi minim. Data yang kita berikan pun dijamin keamanannya oleh Badan Siber dan Sandi Negara. 

Dengan pemakaian yang mudah pula, SiKasep diharapkan mampu jadi solusi membeli rumah di era pandemi seperti saat ini. Tak perlu keluar rumah, kita dapat mengakses beragam pilihan rumah yang ada kemudian memilah sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Proses yang mudah dan transparan menjadi kelebihan tersendiri yang kita dapatkan. Selain itu, dengan layanan yang terintegrasi, semua layanan jadi lebih cepat dan tidak bertele-tele lagi. Tidak ada ceritanya pergi ke lokasi-lokasi rumah bolak-balik. Dan tidak perlu capek-capek ke bank mengajukan KPR. Dengan SiKasep, rumah masa depan bisa didapatkan hanya dalam satu genggaman!

Gahar! Performa Speaker Bluetooth Vivan VS20 Terbaru!


Industri bluetooth speaker kayaknya lagi naik daun ya. Gaya hidup masyarakat Indonesia yang sekarang lebih suka wireless dan segalanya dikontrol lewat hape yang jadi alasan setiap perusahaan berlomba-lomba untuk membuat perangkat audio wireless. Yang untung tentu saja konsumen sepertiku. Banyak pilihan produk yang bisa aku pilah dan pilih sesuai kebutuhan. 

Nah, Vivan Indonesia pun seolah nggak berhenti berinovasi. Setelah meluncurkan Vivan VS1 sebagai speaker outdoor termurah dan terbaik di pasaran plus Vivan VS5 sebagai teman #dirumahaja yang cocok untuk ditaruh di sudut ruangan, kali ini Vivan menjawab tantangan yang lebih tinggi lagi. Melalui seri Vivan VS20, Vivan kembali membuktikan bahwa inovasi mereka nggak bisa dipandang sebelah mata. 

Untuk itulah kali ini aku berkesempatan untuk cobain langsung Vivan VS20 ini. Kemarin, aku cobain dua perangkat audio dari Vivan yaitu VS1 dan TWS Liberty 100 dan keduanya memberikan hasil yang memuaskan. Dan satu kata dariku untuk Vivan VS20: Gahar! Beneran, 

Sebelum bahas kelebihannya, sekarang kita bahas apa aja yang ada di kotaknya yuk! 
Jadi, untuk setiap paket penjualan, kalian bakal mendapatkan:
  1. Box premium!
  2. Speaker Vivan VS20.
  3. User guide dan garansi.
  4. Kabel USB Type-C.
  5. Kabel Aux.
Gimana? Lengkap kan? Nah sekarang mari bahas segala hal yang aku sukain dari Vivan VS20 ini!

Desain Simpel dan Elegan 

Bagiku sendiri Vivan VS20 memiliki desain yang kekinian dan minimalis. Dengan finishing matte yang kayaknya bahannya sama dengan Vivan VS1, aku bisa bilang kalau Vivan VS1 ini elegan banget. Dimensinya mungkin bagi sebagian orang terkesan gede dengan ukuran 186 x 62 x 50 mm, tapi bagiku masih tolerable buat dibawa ke mana-mana atau dipajang di kamar. Apalagi warnanya biru, beuh! Berkelas. 

Simpel banget kan ya?
Tombol-tomblnya pun dibuat minimalis!
Pengait biar mudah dibawa ke mana-mana!

Bluetooth 5.0: Jauh Menjangkau Perangkat, Bikin Bebas Bergerak 

Penyakit dari perangkat bluetooth adalah sering ‘hilang-hilangan’ sambungan. Ya, jangkauannya kadang bikin kayak lagu Melly Goeslaw” putus nyambung! Akan tetapi jangan salah. Di Vivan VS20 aku sama sekali nggak menemui penyakit demikian. Dengan teknologi bluetooth versi 5.0 terbaru jangkauannya bisa sampai 20 meter! Duh, belanja di warung depan juga masih tersambung euy! Kurang apa lagi? Jadi nggak ada istilahnya pas enak-enak dengerin lagu terus tiba-tiba hening..... nggak banget kan? 

IPX7 Waterproof: Dibawa Nyemplung, Kuy! 

Salah satu fitur terbaik dari Vivan VS20 adalah IPX7 Waterproof! Bagi yang nggak tahu, IPX adalah indeks ketahanan sebuah obyek terhadap air. Jika Vivan VS1 hanya tahan terhadap cipratan air sebab memiliki IPX, kini di Vivan VS20 indexnya IPX7 yang artinya bisa dibawa nyebur euy! Nggak perlu khawatir taruh VS20 di pinggir kolam pas berenang terus tiba-tiba nyemplung ke kolam. Vivan VS20 ini tahan! Bawa ke air terjun juga mantap tuh! 

Belum sempat dibawa nyebur. :( Guyur aja!
Ditutup rapat biar nggak masuk air!

Type-C Charging: Isi Daya Cepat! 

Ketika lihat kemasan dari Vivan VS20, aku langsung terkejut membaca sebuah fitur yang mungkin baru pertama kutemui di speaker dengan range harga sejenis yaitu pengisian daya Type-C. Pasti banyak yang bertanya, memangnya ini penting gitu? Bagiku iya. Dengan tipe port yang reversible sehingga aku bisa dengan mudah membolak-balik kepala kabel kemudian memasukkannya ke lubang knektor. Such an easy life, kan? USB Type-C juga mendukung pengisian daya cepat sebab daya keluaran maksimalnya bisa mencapai 20V. Jadi bisa terus dipakai nih. 

Kapan lagi ada speaker bluetooth terjangkau disertai kabel USB Type-C?

3.600 mAh: Daya Gede Tahan Seharian! 

Pastinya lebih enak kalau punya device speaker yang bisa tahan seharian, kan? Vivan VS20 ini punya daya gede yang tahan seharian. Aku sendiri mencobanya buat putar lagu malah lebih dari 24 jam loh. Gils banget! 

Card, Bluetooth, dan Aux: Triple Combo Anti Mati Gaya! 

Yang aku suka juga adalah masukan media dari Vivan VS20 ini yang beragam. Dan bahkan ada masukan AUX juga loh! Kabelnya pun masuk ke dalam paket pembelian. Kurang lengkap apa tuh. Meski yang ditonjolin dari Vivan VS20 ini adalah sambungan bluetooth-nya, namun rupanya Vivan memberikan kejutan kecil lain dengan menyisipkan masukan AUX. Masukan ini memungkinkan kita memainkan lagu secara manual tanpa sambungan bluetooth. Ya, misal ponsel lagi habis baterai. AUX-in aja! 

Ada masukan AUX!!!!!!!

20W Stereosound : Jernih Sampai Kuping! 

Nah, ini yang paling penting, kan? Dengan keluaran hingga 20W stereosound menghasilkan suara yang jernih banget. Aku udah menggunakan semua masukan yang ada dan bisa kubilang suaranya sama sekali nggak sakit di telinga. Range-nya pun kurasa cukup lebar. Vivan VS20 mampu menangkap suara ultrabass yang clear terus suara tinggi yang nggak pecah. Wah ketika memakainya aku jingkrak sendiri nih. Dibekali dengan Super Bass Radiator berukuran 104 x 39 mm menghasilkan kualitas suara yang sangat baik. 

Speaker ultrabass yang nggak bikin kuping sakit.

Setelah memakai perangkat ini kurang lebih seminggu, sejujurnya aku PUAS banget. Maksudku, kapan lagi dapet speaker bluetooth dengan spesifikasi lengkap dan performa gahar yang bisa kalian dapetin dengan harga 600 ribuan? Rasanya aku pun nggak sabar buat bawa speaker ini lburan. Bayangin nyetel lagu di gunung sembari melihat langit malam yang berbintang! Atau lagi santai duduk di kolam sepi sembari dengerin lagu dari pinggir kolam. Lengkap banget kan? Menurutku Vivan VS20 ini bisa banget jadi pilihan! 


Tertarik untuk mencoba? Cek linimasa Vivan Indonesia, ya! Siapa tahu dapet promo potongan harga! 



Cheers.

Tetap Jalin Silaturahmi dan Makan Pempek Bersama di Era Pandemi


Tidak terasa sudah lebih dari tiga bulan saya mendekam begitu saja di rumah. Pun dengan keluarga. Semenjak pandemi nggak ada kegiatan berarti yang kami lakukan. Nggak ada perubahan apa-apa. Hanya saja, kami lebih membatasi diri untuk pergi ke luar rumah. Keadaan ini membuat efek yang cukup baik di keluarga. Kami lebih sering bercengkerama, bertukar beragam pandangan terhadap apapun yang sedang terjadi. Adik pun lebih sering mengutak-atik resep masakan yang alhasil bikin persediaan dari makanan ringan hingga makanan berat aman buat perut yang keroncongan. 

Namun tetap, keadaan seperti itu membuat sedikit kekosongan di keluarga kami. Apalagi saat Ramadan dan Idulfitri tiba. Ada kerinduan yang mendadak hilang begitu saja. Apalagi buat Mama. Sebagai kakak tertua, Mama biasa dikunjungi oleh adik-adiknya selama Ramadan. Entah hanya untuk bertegur sapa, berbuka bersama, bahkan menginap. Tante dan Om saya dari berbagai penjuru seperti Pagaralam, Bali, Jakarta, hingga Jambi biasanya berkumpul bersama di rumah lalu menghabiskan waktu satu bulan penuh bersama hingga waktu lebaran tiba. Ritual ini sudah kami lakukan dari tahun ke tahun. Namun, di era pandemi seperti saat ini, kegiatan itu mustahil dilakukan. 

Keadaan yang seperti ini membuat Mama terkadang sedih. Biasanya, tiap hari rumah ramai dikunjungi. Makanan untuk berbuka puasa pun pasti ramai tersedia. Celotehan sepupu yang masih kecil ditambah kebersamaan menunggu berbuka puasa tak lagi dirasakan. Belum lagi kebersamaan salat Maghrib dan Tarawih yang terasa sepi begitu saja. Salah satu sarana mengisi kekosongan tersebut hanya lewat layar ponsel. Selebihnya, hingga lebaran tiba, tidak ada tanda-tanda kami jua bersua. 


BERAWAL DARI IDE SEDERHANA 

“Biasanya kita pasti berebutan pempek abis salat idulfitri, kan?” Mama berkata saat kami sedang berbuka. Kala itu tujuh hari menjelang lebaran memang biasanya kami membuat pelbagai makanan untuk disantap bersama ketika lebaran tiba. Dan yang pasti nggak ketinggalan tentu pempek. Makanan khas Palembang ini menjadi hal wajib yang ada di meja makan ketika lebaran. Dan seperti kata Mama, ketika pempek sudah digoreng di pagi setelah salat idulfitri, kami biasanya langsung berburu mengambil satu per satu hingga habis tanpa sisa. 

“Ya mau bagaimana lagi, Ma? Kan udah PSBB. Kinik aja yang deket di Jambi nggak bisa balik,” jawab saya. 

Mama menerawang. Dari matanya saya bisa melihat ada kehangatan yang amat Mama rindukan. 

“Bagaimana kalau kita kirim aja pempeknya?” kata adik yang paling kecil memberikan solusi. “Setidaknya, pas lebaran mereka juga bisa menyantap pempek. Hitung-hitung obat kangen buat mereka dengan keluarga yang di Palembang.” 

Senyum mulai mengembang dari ujung bibir Mama. Namun, sesaat kemudian, wajah muram mulai muncul. “Bagaimana cara mengirimnya?” tanya Mama lagi. 

Sebenarnya itu bukan pertanyaan tanpa alasan. Pertama dengan kasus Covid-19 yang makin sering di Palembang, pastinya ketakutan akan virus tersebut bikin was-was. Belum lagi di masa pandemi seperti saat ini, di berita-berita sudah mulai terdengar bahwa penerbangan ditiadakan. Belum lagi pertanyaan apakah perusahaan pengiriman mau menerima paket yang berisi makanan? 

Saya pun bergegas mengambil ponsel lalu mencari informasi lewat lini masa. Dan akhirnya, saya menyaut sebuah nama, “JNE masih buka, Ma. Bisa kali kirim ke Mbak Hexa di Jakarta.” 

Mama mengangguk. Setelah mendapat persetujuan dari beberapa orang lagi di rumah, ide sederhana tersebut mulai kami eksekusi. Mama mulai mencari-cari kontak di ponselnya dan menelepon beberapa saudara yang memang memiliki usaha kuliner pempek. Bukannya kami nggak mau bikin sendiri, namun kami berkejaran dengan waktu. 

Nggak butuh waktu lama, kami mendapat bantuan dari Yuk Pipit, sepupuku yang memiliki UMKM pempek. Satu hari kemudian, akhirnya kurang lebih seratus pempek siap dikirim. Pempek-pempek tersebut divakum kemudian di-packing di kotak kardus yang lumayan besar untuk dikirim. Kami harap, ide sederhana ini bisa jadi kejutan yang istimewa bagi keluarga besar yang ada di luar Palembang! 


Pempek yang udah dibuat.

Paket sudah siap dikirim.

KIRIM CEPAT DENGAN JNE EXPRESS 

Setelah kami rasa sudah mengemas pempek dengan aman, inilah waktu mengirim. Sebagai kakak paling tua, sayalah yang ditugaskan untuk kirim-kirim barang. Saya pun menaruh paket pempek dengan rapi di motor lalu memacu kendaraan saya ke JNE Express yang terletak di Jalan Mayor Ruslan No.4 20 Ilir Palembang, Sumatera Selatan. JNE ini saya pilih karena merupakan cabang utama yang ada di Palembang. Harapannya sih biar cepat diproses dan dikirim. 

Saya sendiri tidak asing dengan jasa pengiriman barang JNE Express ini. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1990 ini sukses menjadi pilihan para pelanggannya dalam urusan pengiriman barang dan logistik. Banyak fitur yang ditawarkan oleh JNE mulai dari yang paling terjangkau yaitu OKE, pengiriman REG, dan pengiriman cepat Yakin Esok Sampai (YES), dan banyak lagi. Hingga saat ini, sudah lebih dari 7.000 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia, loh. 

Saya sendiri semasa berjualan tas dulu pasti mengirim lewat JNE. Selain konter pengiriman yang ada di depan lorong rumah, para pembeli tas dari saya bilang bahwa tenggang waktu pengiriman JNE juga paling akurat. Terlepas dari layanan apa yang kita pilih. Sebagai konsumen pula saya selalu mengandalkan JNE untuk membeli barang dari e-commerce. Ya, apalagi alasannya kalau pelayanannya yang prima? 

Balik ke pengiriman pempek, ada yang sedikit berbeda kemarin. Sesampainya di sana, protokol kesehatan dijalankan. Yap, di era pandemi seperti saat ini, kebiasaan baru mulai bermunculan. Tentunya kebiasaan baik mulai dari semua diwajibkan memakai masker, cuci tangan, hingga diukur suhu tubuhnya. Saya pun melihat petugas JNE melakukannya dengan baik. 

Tak butuh waktu lama, saya pun langsung menyerahkan paket saya ke konter yang tersedia. Saya pun memilih layanan JNE YES (Yakin Esok Sampai). Sebagai seorang konsumen loyal JNE, saya paling suka layanan ini. Dengan jaminan barang sampai lebih cepat namun dengan harga tetap terjangkau, JNE YES selalu jadi pilihan bagi saya dalam berbelanja atau mengirim barang. Apalagi jika barang-barang tersebut berhubungan dengan makanan atau barang elektronik. 

Pakai YES biar cepat sampai.

Era pandemi seperti saat ini juga berpengaruh ke pelayanan JNE. Dari awal saya sih maklum walaupun ada sedikit rasa khawatir. Meski saya memilih JNE YES, petugas JNE yang menerima paket saya bilang bahwa karena kondisi seperti saat ini kepastian tiba barang agak berjarak sedikit. Namun, saya tidak perlu khawatir sebab mereka memastikan bahwa barang akan tiba secepatnya. Puih, saya pun lega. Setelah melakukan proses penginputan data, resi pun saya terima. Paket pempek dari Palembang siap meluncur ke Jakarta! 

KEJUTAN MANIS UNTUK IDUL FITRI 

Dering telepon genggam Mama menyalak sedari tadi. Mama yang lagi nonton televisi langsung menyuruhku mengambil ponsel. Nama Hexa tertera di ponsel. Bergegas, saya menyerahkan ponsel tersebut ke Mama. Panggilan video call diterima! 

“MBAK NAAAAAA!” Suara itu menggema ke seluruh isi ruangan. Dari nada suaranya, ada rasa tangis, senang, dan sedih yang tertahan ingin keluar. Seketika saya merinding. 

“Yo, Hex,” Mama menyaut. 

“Mbak Na ini paket pempeknya sudah kami terima. Makasih banyak ya, Mbak Na. Tahu nian kami kangen pempek!” Orang yang ada di seberang telepon langsung menyerbu. 

Saya melihat wajah Mama. Kejutan kecilnya ternyata berhasil membuat rasa gembira nggak hanya untuk adiknya yang paling kecil, namun bagi dirinya sendiri. 

“Ma, coba tanya bagaimana kondisi paketnya!” sahutku. 

Mama mengangguk. “Hex, paketnya aman?” 

“Aman, Mbak Na. Ini isinya udah dikeluarin sama sekali nggak rusak. Memang kapan Mbak Na kirim?” 

“Kemarin pagi, Hex. Dikirim Bimo Pakai JNE. Udah was-was PSBB takut paket sampai seminggu nanti.” 

“Loh cepet sampai berarti ya. Tadi udah ada di ruang paket apartemen!” 

Saya tersenyum lalu mulai beranjak. Ternyata paket JNE YES kemarin sampai dengan sempurna ke alamat penerima. Itu artinya pengiriman JNE masih optimal meski di era pandemi dan musim sibuk Ramadan dan Idulfitri. Dalam hati saya bersyukur. 

Paket yang aman sampai.

Percakapan itu terus berlanjut lama dengan mengajak beberapa penerima pempek lain. Terkadang terdengar suara tawa yang menggema. Saya dan adik-adik saya pun tidak berani mengganggu mereka. Biarlah, lewat kejutan kecil yang kami kirimkan pakai JNE, silaturahmi kembali terjalin. Kehangatan Ramadan dan Idulfitri kembali terasa di rumah. 


Cheers!

Mengurus Pajak Lima Tahunan Palembang 2020 Saat Corona

Ketika Papa bilang bahwa pajak kendaraan motor lima tahunan sudah harus dibayar dengan tenggat waktu hanya sampai minggu depan, di situlah aku langsung kalang kabut. Bukannya apa sih. Mengurus pelayanan publik seperti itu saat sedang Corona seperti saat ini kayaknya bukan ide yang baik. Aku sudah bisa membayangkan betapa ramainya, lamanya, dan ribetnya mengurus ketika tidak pandemi. Eh malah sekarang saat pandemi pula. Apa nggak mencak-mencak. Kalau bisa lima menit bayar pajak seperti kemarin sih enak.

Namun, sebagai anak yang berbakti, hal tersebut sudah pasti jadi kewajiban. Jadilah, Senin (11/5), aku sudah memantapkan hati untuk mengurusnya. Aku pun mulai berencana. Pagi-pagi sekali, aku akan datang ke Samsat Kota Palembang. Kalau beruntung, pukul 10 udah selesai, kan? Sialnya, bisa sampai seharian. 

Dan aku ternyata dapat pilihan kedua. Duh! 

Ada beberapa hal yang nggak aku mengerti sehingga membuat proses menjadi sangat lama. Bayangkan, aku sampai pukul setengah 8 pagi dan baru selesai jam 2 sore! Berapa jam tuh? Padahal saat membaca beberapa pengalaman sejenis, mereka nggak selama aku. Ternyata terdapat beberapa penyesuaian yang dilakukan oleh Samsat Palembang pada masa pandemi ini. Dan untuk itulah aku memberi beberapa alur mengurus pembayaran pajak kendaraan bermotor tahunan di Palembang saat corona ini.

Hal yang Harus Dibawa! 

Aku melihat banyak sekali yang sudah sampai terus balik lagi karena nggak bawa salah satu yang ada di bawah ini. Entah hanya bawa fotokopian atau malah file di hape. Jangan, ya! Ribet kalau disuruh balik. Jadi, catat baik-baik! 
  1. Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) ASLI! Catat. ASLI. 
  2. Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) ASLI. 
  3. Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemilik Kendaraan ASLI. 
  4. Surat Kuasa Jika Diwakilkan. 
P.S Karena alamatku dan pemilik kendaraan (Mama) sama, maka nggak perlu lagi surat kuasa. 

Tempat!

Ini juga nih yang banyak salah. Banyak yang mengira kantor Samsat Palembang itu ada di depan Palembang Suare. Ternyata itu salah besar. Kantor Samsat Palembang ada di Jalan Kapten A. Rivai Palembang. Mudahnya sih di simpang empat dekat Sushi Tei. 

Jam Layanan!

Salah satu kesalahan pertama yang aku lakuin. Jadi, aku pikir mengurus pajak kan sama seperti layanan publik lainnya. Paling nggak pukul 8 pagi udah mulai. Ternyata eh ternyata, layanan pembayaran pajak kendaraan motor lima tahunan saat corona ini yaitu Pukul 09.00 – 14.00. Pertanyaannya adalah kok aku yang dateng jam 7.30 pagi kok bisa lama ngurusnya? 

Jawabannya adalah....... yang udah ngantri banyak, uey! Gila. Itu antrian buat cek fisik kendaraan udah kayak wafer, berlapis-lapis. Untung nggak sampai ratusan. -__-. Jadi, kalau bisa datang lebih pagi bagus sih. Bisa dapet duluan buat cek kendaraan. Apakah menjamin bahwa cepat selesai? Oh belum tentu sahabat kekeyi. Simak selanjutnya, ya! 

Alur!

Nah tibalah kita di bagian yang bikin lemah, letih, lesu, lunglai. Alur! Secara garis besar, ada empat alur yang bakal kita jalanin yaitu Cek Fisik Kendaraan, Pendaftaran, Pembayaran, dan Cetak Plat. 

Cek Fisik Kendaraan 

Sampai di kantor Samsat kita akan langsung diarahkan petugas menuju bagian paling belakang dari kawasan ini. Sekarang, kawasan yang ada di belakang ini dikhususkan untuk melayani pergantian plat kendaraan bermotor. Jika dulu kita harus bolah-balik ke gedung utama, sekarang seluruh layanan berpusat di area belakang. 
Parkir yang rapi.

Silakan antre sesuai dengan instruksi petugas. Datang sebelum waktunya? Tenang saja. Ada petugas yang akan membantu menyusun kendaraanmu sesuai antrean. Nah sembari mengisi waktu, di area yang sama ada tempat fotokopi. Fotokopi semua berkas yang ada terus beli map. Petugas fotokopinya udah tahu apa saja yang dibutuhin. Kasih aja. :D

Tempat Fotokopi.
Cek Fisik.
Setelah waktu cek fisik kendaraan dibuka, kendaraan kita akan satu per satu dicek oleh petugas. Pastikan kelengkapan penting seperti spion hingga nomor rangka ada ya! Bila selesai, kita akan menerima Formulir Hasil Cek Fisik!

Pendaftaran 

Nah, setelah selesai langkah di atas, kita parkirkan motor kita dengan baik. Kemudian langsung mengambil nomor antrean pendaftaran untuk menuju ke Counter Cek Fisik. Ada petugas yang stand by di depan pintu ruangan untuk memberi nomor antrean. Dan catat, nomor antrean ini hanya dibatasi hingga 100 antrean saja. Ya, kalau nggak dapat? Silakan kembali keesokan harinya.

Ambil Nomor Antrean di Petugas.
Sekarang Semua Layanan ada di Belakang.
Setelah nomor kita dipanggil, kita akan menyerahkan seluruh berkas yang kita punya ke petugas yang ada di counter. Berkas tersebut meliputi: 

  1. Form Hasil Cek Fisik 
  2. KTP Asli + Fotokopi 
  3. STNK Asli + Fotokopi 
  4. BPKB Asli + Fotokopi 
  5. Surat Kuasa bila ada. 
Serahkan dokumen ke petugas.

Loh, bukannya cuma kasih yang asli aja buat dapetin formulir permohonan registrasi? Terus gimana nasib Surat Permohonan Registrasi Kendaraan Bermotor (SPRKB)? Terus kok nggak isi? 

Nah, inilah yang membedakannya. Entah ini karena Covid-19 atau memang prosedurnya yang berubah, aku baca di salah satu blog yang mengurus perpanjangan yang sama bulan Februari 2020 lalu, langkah yang harus kulakukan adalah: 

  1. Menyerahkan dokumen asli ke counter cek fisik. 
  2. Serahkan ke bagian pendaftaran. 
  3. Dapat formulir permohonan registrasi. 
  4. Isi Formulir Permohonan Registrasi Kendaraan Bermotor. 
  5. Dapat SPRKB. 
Langkah-langkah di atas nyatanya di-skip pada saat aku melakukan perpanjangan pajak kendaraan bermotor lima tahunan ini. Aku sendiri diminta langsung menyerahkan semuanya ke petugas yang ada di Counter Cek Fisik. Dan tidak mendapatkan apapun. Alhasil aku hanya menunggu.

Loket-Loket di Ruang Belakang.

Pembayaran 

Nah, satu hal lagi yang membedakan prosedur ini dengan terdahulu adalah ketika sudah menerima SPRKB, kita akan menyerahkannya kembali ke loket yang telah disediakan. Namun langkah ini kayaknya terjadi di belakang layar. Pokoknya, aku menunggu saja dari langkah kedua. Setelah lama menunggu, nama pemilik kendaraan bermotor akan dipanggil kembali untuk menyerahkan KTP dan BPKB. Di tahap ini pula, petugas akan menginformasikan jumlah yang harus kita bayar di loket sebelahnya. 
Menunggu dipanggil.

Setelah bayar, kita akan menerima bukti setoran. Simpan, ya! Lalu, kita kembali menunggu. Nama pemilik kendaraan akan dipanggil kembali oleh petugas beserta STNK yang baru! Eh jangan lupa ada cetak biru STNK juga yang harus disimpan. Yuhuuu!

Simpan bukti bayar.

Cetak Plat 

Tahap terakhir dari segala hal yang melelahkan ini adalah cetak plat. Silakan bawa Bukti Setor Bamk, STNK Asli, dan Cetak Biru STNK ke loket Workshop TNKB yang ada di samping tempat fotokopi. Serahkan, kemudian..... menunggu lagi. Ketika nama kita kembali dipanggil petugas akan menyerahkan dua plat kendaraan bermotor kita. Akhirnya! 

Ambil plat baru di sini!

Jika dijabarkan, mengapa aku bisa seharian mengurus pajak lima tahunan Palembang saat Corona ini adalah karena banyak proses yang di-skip sehingga tampaknya petugas melakukannya manual di belakang loket. Dan dengan kondisi yang seperti ini, aku pun jadi lebih banyak menunggu. Belum lagi fakta bahwa nomor antrean dibagikan khusus untuk yang datang terlambat kemarin itu bikin waktu menunggu jadi lebih lama. 

Memang prosedur mengurus pajak lima tahunan Palembang saat Corona 2020 ini banyak berubah dari yang sebelumnya. Mungkin karena ingin meminimalisir kontak fisik yang terjadi. Entahlah. Tapi aku harap panduan ini bisa kasih kalian sedikit gambaran, ya. 

Atau ada yang punya pengalaman berbeda? Hit me up! 

Cheers!

Vintage Dress for Vacation


Tahu nggak di dunia fashion terkenal istilah bahwa fashion itu nggak pernah tua? Artinya, style-style zaman dulu mungkin bakal booming juga di kemudian hari. Jadi nggak ada istilah ketinggalan zaman. Semua tergantung pada selera ke depannya. 

Nah, hal ini pula yang menyebabkan selera fashion antik (vintage) masih jadi primadona. Dengan sedikit banyak perubahan yang dilakukan, gaya-gaya zaman dahulu dapat diubah menjadi sebuah fashion yang kekinian sehingga dapat dipakai oleh orang banyak dalam keadaan apapun juga. 

Dan yang paling seru tentu mengamati perkembangan busana tempo dulu bagi perempuan. Banyak jenis dan model vintage dress yang akhirnya naik ke permukaan. Bahkan modifikasi-modifikasinya tersebut nggak melulu untuk acara formal. Buktinya sudah banyak produk-produk yang mengusung gaya vintage namun tetap dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari. 

Lantas, apa itu vintage? 

Mengenal Vintage Dress, si Jadul yang Memikat

Banyak yang menyandingkan gaya vintage dari sebuah pakaian dengan gaya retro yang lagi panas-panasnya. Mereka itu serupa tapi tak sama. Meski sama-sama mengusung konsep jadul, namun era waktu keduanya itu berbeda. Dikatakan vintage saat sebuah pakaian mengusung konsep dari tahun 20-60-an. Sedangkan untuk retro itu lebih sedikit maju eranya yaitu 70-90an. 

Salah satu yang menonjol dari pakaian vintage dresses adalah tren warna yang lebih kalem dari retro. Motifnya pun lebih terkesan elegan sedangkan retro lebih berani untuk mengekspresikan diri. Warna yang diusung juga lebih soft. Untuk urusan model pakaian sendiri, vintage tampak lebih feminim dan didominasi dengan gaun atau model A-Line. 

Vintage Dresses for Vacation 

Nah, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebanyakan pakaian vintage khususnya bagi perempuan digunakan untuk kegiatan formal. Namun karena perkembangan zaman, sekarang pakaian vintage juga sering digunakan untuk beragam kegiatan loh. Salah satunya adalah untuk liburan. Ketika kita berlibur, kita menginginkan tampilan yang nyaman namun tetap terkesan trendy. Setidaknya pakaian yang instagramable juga. Berikut beberapa tips yang bisa kalian aplikasikan pada vintage dresses for vacation. 

Vacation Dress

Pilih bahan yang sesuai dengan tempat kalian berlibur 

Hal ini penting sekali sebab berpengaruh pada tingkat kenyamanan kalian. Nggak mau kan berlibur ke daerah panas malah pakai bahan yang panas juga? Bisa mendidih kalian. 

Pilih model yang simpel 

Ketika liburan kalian pasti akan banyak bergerak. Untuk itulah model amat penting bagi kalian yang ingin berlibur. Terusan dengan bahan yang ringan dan jatuh bisa jadi pilihan kalian. Contohnya dapat menggunakan model off the shoulder vacation dress yang tetap stylish tapi simple. Sesuaikan juga dengan bentuk tubuh kalian agar enak dilihat. 

Pilih motif yang universal 

Saat liburan, pastinya foto-foto jadi kegiatan wajib kan? Untuk itulah kalian dapat menggunakan motif yang universal agar nggak terkesan monoton dan lebih fresh. Warna-warna khas vintage juga dapat membantu kalian. 

Nah, bagi kalian yang menginginkan banyak pilihan dress untuk berlibur namun tetap dengan harga yang terjangkau, kalian dapat cek website KIS nih. Mereka adalaha salah satu pioneer penjualan dress yang menawarkan beragam pakaian namun tetap dengan harga yang terjangkau. 

Salah satu contoh dari pakaian ini adalah white embroidered round neck floral dress ini. Dengan tetap mengusung konsep vintage digabungkan dengan motif floral sebagai point-nya sehingga membuat tampilannya segar dan nggak membosankan. Motif ini bukan dicetak loh akan tetapi dijahit langsung! 
White embroidered round neck floral dress

Belum lagi di bagian lehernya dengan tipe potongan round-neck sehingga nyaman buat dipakai. Tipe pakaiannya juga loose version dengan panjang yang pas selutut sehingga mudah dipakai untuk bergerak. Bahannya juga tipis jadi nggak panas. Pokoknya nyaman banget deh. 

Jadi, kalau kalian menginginkan dress vintage yang cantik namun tetap bisa dipakai buat segala suasana, bisa banget cobain beli di Kis. 


Cheers!