Selamat bulan September para penjual!
Udah pada tahu kan ada apa tiap bulan September? Yap, Hari Pelanggan Nasional! Biasanya mulai awal bulan udah banyak tuh promo yang bertebaran mulai dari marketplace hingga offline store. Di bulan ini pelanggan seolah dimanjakan dan diistimewakan. Pokoknya pelanggan is the king!
Ngomongin tentang Hari Pelanggan Nasional, aku ingat dengan kenangan dua tahun lalu. Saat itu, berpartner dengan seorang teman, kami memutuskan untuk memulai bisnis jualan tas. Kesannya sih sederhana. Kami memesan tas dengan beragam model di salah satu UMKM yang ada di Jakarta. Selanjutnya kami jual dengan mempertimbangkan profit di beragam marketplace. Istilah kerennya sih ‘reseller’.
Namun, kenyataannya sama sekali nggak mudah. Bayangkan, berapa banyak orang yang memiliki jalan pikiran yang sama dengan kami? Belum lagi posisi kami yang ada di Palembang pasti bikin harga jual jadi lebih sedikit mahal karena mempertimbangkan ongkos kirim juga. Alhasil, barang yang kami jual lebih mahal 20-30% dari reseller lainnya.
Bulan pertama, tas hanya laku satu. Kami berjualan dengan hanya pasang produk di marketplace. Tentunya langsung hectic bangetlah. Kami berdua nggak punya ilmu berjualan. Bisa dibilang sih modal nekat. Selebihnya menunggu saja. Cara ini ternyata sama sekali nggak efektif.
Lalu, kami berpikiran untuk mengubah strategi menjelang Hari Pelanggan Nasional dua tahun lalu. Beruntungnya dan bersyukurnya, barang yang kami jual lebih cepat habis. Setiap melakukan pembaruan stok, barang tersebut ludes terjual. Teman-teman lain sampai heran: kok bisa?
Nah, untuk menjawab itu berikut ini hal-hal yang kulakukan kemarin saat jualan tas. Disclaimer dulu, ini murni berasal dari pengalaman pribadi, ya.
Know your product
Ini sih kesannya mudah tapi beneran susah dilakuin. Jadi, selama aku jualan, aku nggak sembarang memilih produk. Tas yang ingin kujual kembali kupakai sendiri terlebih dahulu. Aku jadi tahu spesifikasinya terus kelebihan serta kekurangannya. Terus gunanya apa? Ketika pelanggan kalian tanya, kalian bisa jawab dengan jujur mengenai barang tersebut. Karena pelanggan pasti memiliki ekspektasi.
Buat interaksi dari manapun
Kadang yang dilupakan dalam menjual barang adalah interaksi. Yap. Interaksi ini penting banget buat membangun ekosistem jualan yang baik. Karena jualan kayak gini selalu membutuhkan feedback dan jangkauan yang luas. Nah, pelanggan bisa banget jadi jembatan agar produk yang kita jual bisa dikenal ke banyak orang. Jangan lelah balesin pertanyaan orang-orang yang sedang bertanya. Sebisa mungkin balas cepat. Aku sendiri jika lagi banyak waktu luang pasti cek satu jam sekali kotak pesan bila nggak ada notifikasi.
Softselling is the key!
Salah satu yang penting pula dalam menunjang angka penjualan adalah metode dalam jualan. Meski aku dan teman menjualnya di marketplace, namun kami juga mempunyai media langsung seperti instagram bagi para pelanggan yang ingin mengetahui update terbaru stok dan lainnya. Tentunya untuk membedakan antara spesifikasi di marketplace dan media lebih personal seperti instagram, maka kata-kata yang kami pilih lebih friendly. Hal ini bisa banget ditiru!
Selalu berikan pilihan yang terbaik
Dan yang paling penting sih menurutku adalah selalu melakukan yang terbaik untuk pelanggan. Contohnya nih tas-tas yang aku jual aku packing ulang menjadi lebih rapi. Tak lupa aku juga memberikan kartu ucapan terima kasih. Hal-hal kecil semacam ini yang kadang bikin kita semakin disayang oleh pelanggan sebab mereka merasa dekat dan dihargai. Dan untuk jasa pengiriman pun aku selalu memberikan pilihan yang terbaik. Sejauh ini JNE selalu jadi pilihan utama yang kuberi sebab mereka memiliki banyak sekali jenis layanan dengan harga yang bersaing pula. Para pelanggan yang membeli di tempatku bisa bebas mengatur sesuai dengan budget yang mereka punya. Apalagi JNE tersebar di seluruh Indonesia sehingga jangkauannya juga semakin luas. Di era pandemi seperti saat ini pun yang kutahu JNE tetap beroperasi normal sesuai dengan protokol kesehatan yang mumpuni. Pastinya makin bikin pelanggan puas. Kalau nggak salah, tahun ini pun di Hari Pelanggan Nasional, JNE bikin promo gratis ongkos kirim. Apa nggak makin rame jualan?
Nah, keempat cara tadi sukses bikin produk kami disayang oleh pelanggan. Setelah trial and error formula itu tercipta. Bahkan pada saat kami sudah pensiun jualan tas pun, pelanggan masih suka bertanya. Ilmu itu saat ini masih kupakai dan kuberi tahu kalau ada yang bertanya. Semoga dapat memberikan insight bagi kalian yang baru memulai bisnis.
Kalian tertarik untuk ikut mencoba? Yuk persiapan buat Hari Pelanggan Nasional selanjutnya!