Isi.

Isi.
Kita (pernah) berisi.
Aku, kamu, dan satu hal abstrak tak terdefinisi.

Jika kau sebutkan koyakkan lara,
atau setidaknya menghindari jalan berlubang,
kosongkan, jangan berisi.

Isi.
Kita berisi.
Memori-memori sederhana yang kau ingkari.
Warna-warna merah muda yang tak kau akui.

Salah siapa?
Siapa salah?

Kau jelas lebih tahu,
tentang kosong dan berisi,
tentang semua yang kau sebut sari,
tentang aku, di sampingmu tanpa henti.

Masihkah kau berteriak lantang
tentang kosong dan iri hati?
Bisakah kau sedikit menyadari,

Aku ada,
ada aku,
di sini.

Sedang melihat blog @gigikelincci
10:22 PM

Tidak ada komentar

Posting Komentar