Kini

Kau mungkin sudah bosan aku terus datang ke sini. Benar saja, hampir tiap hari aku mengunjungimu. Seperti biasa, ada ritual yang harus aku lakukan ketika bertemu denganmu. Pertama-tama, aku akan melihatmu bermain dari jauh. Bermain dengan kupu-kupu, tidur di rerumputan, atau sekadar mandi cahaya matahari. Setelah itu, aku akan datang, membawa satu tangkai tulip ungu, kesukaanmu. Selanjutnya, aku akan menekuri setiap inci tubuhmu. Kakimu, badanmu, tanganmu, hingga mengusap-usap kepalamu.

Tapi kini, tampaknya itu tidak bisa aku lakukan lagi. Saat ini, aku akan memilih berbaring di sampingmu. Hidup bersama denganmu. Aku sudah lelah menunggu. Tiga puluh tujuh tahun sejak ketiadaanmu. Aku sudah lelah menunggu.

Kini, sambutlah aku.
Menunggumu membunuhku.

5 komentar

  1. eyampn ini ceritanya singkat padat jelas mak nyes gini... -__-

    BalasHapus
  2. kereeeen ^^ mahir baget sama alur dan kata-katanya, pengin berguru, haha.. salam kenal:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal. Masih belum apa-apa ini. ^^ Makasihhhhhh ^^

      Hapus
  3. Rafandha yang menang cerpen #japaninlove diva ya

    BalasHapus