Mencicipi Makanan Thailand di Palembang



Sawadeekap!
Jika saya ditanya apa yang saya pikirkan ketika mendengar kata ‘Thailand’, saya akan menjawab dengan cepat, “Drama”. Saya mengenal negara ini pertama kali saat menonton variety show Korea Selatan, Running Man. Dalam salah satu episodenya, para pemain Running Man terbang ke Thailand, melaksanakan misi yang diberi. Sebelum ini, saya hanya mengenal Thailand lewat buku geografi yang dipelajari saat bangku sekolah.
Perkenalan singkat itu membuat saya menyelami lagi negeri gajah ini. Saya pun mulai mencari-cari film dan drama-drama Thailand. Dan sekarang, sudah banyak film dan drama yang saya suka, mulai dari Hormones, I Fine Thank You, Pee Mak, dan lain-lain. Setiap adegan dalam drama atau film tersebut, ada dua hal yang menarik perhatian saya. Pertama adalah lansekap Bangkok. Dan kedua.... tentu makanannya.
Banyak sekali saya lihat aktor dalam film atau drama tersebut mengunjungi sebuah kafe atau sekadar jajan di pinggir jalan. Mereka akan menggandeng minuman dengan kantung plastik atau sekadar jajan street food yang ada di sana. Hal ini mau nggak mau membuat saya jadi ikutan ngiler  pengin mencicipi.
Namun, karena tinggal di Palembang, tampaknya cukup sulit menemukan makanan-makanan Thailand tersebut. Memang ada satu tempat yang menjual masakan Thailand, tapi, aku masih belum sempat ke sana. Selain karena nggak ada uang waktu, saya cukup sulit buat cari gandengan untuk menemani. :p
Anyway, setelah lelah mencari, akhirnya aku menemukan dua makanan khas Thailand yang dapat aku coba. Meski bukan di Thailand, setidaknya aku bisa cukup merasakan sedikit-sedikit kemiripan dengan makanan yang ada di sana, bukan? And here we go.

Mango Sticky Rice
Panganan dengan nama Thailand Kha Niew Ma Muang ini sudah banyak sekali saya dengar di kalangan kekinian. Terdiri dari tiga bahan utama yaitu ketan, mangga, dan saus santan, makanan penutup ini sukses terkenal dan diburu banyak orang. Di Thailand sendiri, street food ini menjadi makanan wajib yang harus dicicip ketika melancong ke sana. Kalau mau jujur, ketika mengetahui ada makanan yang seperti ini, saya pikir sangat aneh mengombinasikan ketan dan potongan besar buah mangga dalam satu mangkuk. Tapi ternyata saya salah.
Mango Sticky Rice ini memiliki rasa yang unik. Setelah saya coba, perpaduan rasa ketan yang sedikit asin ditambah manis dari buah mangga, kemudian dibalur dengan gurihnya saus santai menciptakan rasa yang seimbang dalam satu suapan. Pertama, kamu akan mendapatkan tekstur ketan yang sedikit kasar, setelah itu, rasa mangga yang lumer di mulut bersamaan dengan rasa saus yang lezat. Tak heran jika banyak orang yang menyukai panganan ini sehingga jadi makanan ‘kekinian’.

P.S Ketan pada gambar di atas sengaja diwarnai penjual tapi tidak mengubah rasa ketannya kok. :D

where you can find this
: Di Palembang sendiri, makanan ini cukup sulit ditemui. Ada beberapa orang saja yang mengadakan PO untuk memesan panganan ini. Kemarin, saya menemukan makanan ini di trailer food Mamimol, Jl. Sumpah Pemuda, depan kantor Nasdem.
how much: Dari berbagai sumber, harga makanan ini di Thailand sekitar 30 Baht (Rp 9.000,-), tapi di Palembang, rata-rata harganya Rp 30.000,-.
what I like: Yang saya suka dari panganan ini adalah rasanya yang cukup familier di lidah orang Indonesia. Rasa yang pas pasti bikin nagih!

why you must try: Mungkin bagi sebagian orang—seperti saya sebelumnya, mangga baiknya hanya dimakan langsung, atau dibuat jus. Tapi, suer, untuk merasakan sensasi makanan khas Thailand yang segar dan kekinian, kalian wajib coba Mango Sticky Rice!

Thai Tea
Satu lagi panganan khas Thailand yang mulai menjamur di Indonesia adalah Thai Tea. Seperti namanya, teh khas Thailand ini sudah mudah ditemui di mall-mall besar. Saya menyukai Thai Tea. Pertama kali mencobanya karena dibujuk oleh teman saya, Suci Frianita. Dia bilang bahwa dia ingin membeli Thai Tea. Dan dengan iming-iming gratisan rasanya enak dan belum coba juga, saya akhirnya membeli satu thai milk tea yang dijual di sana.
Sejujurnya, saya amat menyukai teh dan minuman yang berbahan dasar ini. Saya bahkan jadi salah satu member tetap sebuah kedai teh yang sering nangkring di mal. Saya kira, ketika meminum Thai Tea, rasanya akan sama saja seperti minuman-minuman teh yang lainnya. Namun, nyatanya rasanya jauh dari pada itu.
Dari berbagai sumber yang kudapat, thai tea ini merupakan minuman yang terdiri dari black tea, susu, dan beberapa rempah-rempah yang dicampur menjadi satu. Biasanya, warna yang dihasilkan adalah oranye terang atau kecokelatan. Pertama kali mencicipinya, ada rasa manis dan milky. Setelah itu, ada rasa pahit sedikit yang membekas di lidah. Semakin diminum, rasanya menjadi semakin manis dan segar. Yang paling dominan terasa adalah rempah-rempahnya. Saya sama sekali nggak tahu apa saja rempah-rempah yang dipakai, tapi, rasanya semua itu well-balanced, nggak saling over-powering dari teh atau susunya. Mungkin, rempah-rempah inilah yang bikin minuman ini jadi nggak enek diminum meski ada susu di dalamnya.


where you can find this: Thai Tea sekarang sudah banyak dijual. Di Palembang sendiri, minuman ini dapat ditemui di kedai-kedai makan, mal-mal besar, dan supermarket.
how much: Harganya bervariasi. Di Thailand sendiri, harganya sekitar 25 Baht (Rp 20.000,-) sama seperti di Indonesia.
what I like: Minuman ini nggak bikin enek dan mual jika diminum banyak-banyak. Selain itu, aku suka rasa rempah-rempahnya.
why you must try: cari minuman segar dengan rasa yang unik, Thai Tea ini wajib banget kamu coba!
Meskipun saya mencoba makanan dan minuman ini di Palembang, saya masih penasaran bagaimana rasa makanan dan minuman ini di negara aslinya. Apakah sama atau berbeda. Dan jika kamu pikir makanan di atas hanya sekadar pemanis, coba tengok quote berikut.
“Life is uncertain. Eat dessert first.” - Ernestine Ulmer
Kalau kamu? Pernah mencicipi makanan di atas?

4 komentar

  1. Thai tea emang lagi banyak banget ya sekarang. Belum pernah coba sih, kayanya enaak *slurp*

    BalasHapus
  2. Ciee cobain yuk... lagi ada promo kemaren beli 1 gratis 1.. asik tuh buat berduaan :p

    BalasHapus